Jumat 23 Mar 2018 09:55 WIB

Perang Dagang AS Tekan Pasar Australia Hingga Turun Tajam

Kebijakan perang dagang Trump, picu ketidakpastian.

Presiden AS Donald Trump.
Foto: AP
Presiden AS Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Pasar saham Australia turun tajam pada awal perdagangan Jumat, mengikuti tren global dalam menanggapi pengumuman pemerintah AS bahwa mereka akan memberlakukan berbagai tarif pada impor dari Cina.

Pada pukul 10.45 waktu setempat, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 101,90 poin atau 1,72 persen pada 5.835,30 poin. Sementara indeks All Ordinaries yang lebih luas jatuh 101,00 poin atau 1,67 persen pada 5.942,20 poin.

"Saat ini para investor melakukan aksi jual murah dan itu tidak mengejutkan karena ketidakpastian yang dibuat dengan pengumuman Trump," kepala analis pasar CMC Markets, Michael McCarthy mengatakan dalam catatan kepada para investor.

 

Baca juga, Hadapi Tarif Dagang AS, Cina Buka Pintu Bagi Industri.

 

"Reaksinya cukup parah dan sepertinya masalah ini akan terus merusak pasar selama beberapa hari dan minggu mendatang."

Hal itu juga menambah kesengsaraan ASX dengan kemerosotan harga-harga komoditas. Sektor material jatuh 2,73 persen, karena para investor beralih ke aset-aset "safe haven" seperti emas dan obligasi. "Tidak ada cara untuk mencirikan ini sebagai langkah yang baik, tapi pertanyaannya adalah seberapa buruknya itu?" kata McCarthy.

 "Apakah ini salah satu, apakah ini taktik negosiasi atau apakah ini adalah awal dari perang perdagangan global yang akan merusak prospek pertumbuhan global untuk tahun-tahun mendatang?"

Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia merosot dengan Commonwealth Bank turun 1,47 persen, Westpac Bank jatuh 1,66 persen, National Australia Bank melemah 1,32 persen dan ANZ turun 1,63 persen.

Saham-saham pertambangan anjlok, dengan BHP jatuh 3,65 persen, Rio Tinto merosot 4,31 persen, Fortescue Metals berkurang 3,34 persen dan Newcrest Mining melemah 0,25 persen.

Produsen-produsen minyak dan gas juga di bawah tekanan, dengan Woodside Petroleum turun 1,50 persen, Santos merosot 1,66 persen dan Oil Search berkurang 1,59 persen.

Jaringan supermarket terbesar Australia tenggelam dengan Wesfarmers turun 1,29 persen dan Woolworth turun 1,12 persen. Sementara raksasa telekomunikasi Telstra melemah 0,61 persen, maskapai nasional Qantas turun 1,56 persen dan perusahaan biomedis CSL merosot 1,93 persen.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement