Jumat 23 Mar 2018 12:31 WIB

Sekjen PBB Peringatkan Terjadinya Krisis Air Global

Kelangkaan air merupakan masalah besar.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Winda Destiana Putri
Kekeringan
Foto: cbc.ca
Kekeringan

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan tentang krisis air global. Ia mengatakan kelangkaan air merupakan masalah besar.

Guterres mengatakan permintaan air tawar diproyeksikan akan tumbuh lebih dari 40 persen pada pertengahan abad ini. "Dan dengan perubahan iklim memiliki dampak yang berkembang, kelangkaan air menjadi perhatian besar," katanya ketika meluncurkan the International Decade for Action on Water for Sustainable Development pada Kamis (22/3), dikutip Anadolu.

Guturres mengatakan, satu dari empat orang di dunia akan tinggal di negara-negara yang mengalami kekurangan air awar. Ini akan menjadi kronis atau berulang pada tahun 2050.

Oleh sebab itu, permasalahan ketersediaan air tidak bisa dianggap enteng. Hal ini memerlukan aksi konkret. Sebab bila tidak, Guterres menilai ketersediaan air secara global akan mengalami kelangkaan.

Hal ini pun sudah dialami oleh sejumlah warga dunia. "Hari ini 40 persen orang di dunia terkena dampak kelangkaan air. 80 persen air limbah dibuang ke lingkungan dan lebih dari 90 persen bencana terkait air," ujar Guterres.

Ia mengatakan saat ini sekitar dua miliar orang kekurangan akses ke air bersih. Lebih dari 4,5 miliar orang lainnya tidak memiliki layanan sanitasi yang memadai.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement