Jumat 23 Mar 2018 12:58 WIB

Pertama Kalinya, Kota Mamaju Dilanda Banjir Bandang

Hujan sejak Rabu malam membuat air sungai meluap hingga menyebabkan banjir.

Rep: Muhyiddin/ Red: Gita Amanda
Banjir di wilayah Mamuju, Sulawesi Barat.
Foto: Dok Istimewa
Banjir di wilayah Mamuju, Sulawesi Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, MAMAJU -- Curah hujan yang cukup tinggi di Kota Mamuju menyebabkan bencana banjir besar untuk pertama kalinya. Akibatnya, puluhan rumah warga di Kota Mamuju, Sulwesi Barat hancur dan hanyut karena terseret banjir bandang itu, Kamis (22/3) lalu.

"Ini merupakan banjir terbesar sejak pertama kali Mamuju menjadi Ibu kota Provinsi Sulawesi Barat," ujar salah satu mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah dan kota UIN Alauddin Makassar asal Mamuju, Handika Desta Putra saat dikonfirmasi Republika.co.id, Kamis (22/3).

Menurut dia, hujan yang terjadi sejak Rabu (21/3) malam tersebut membuat air sungai meluap dan mengakibat kerugian materi yang cukup besar. Bahkan, saat ini kegiatan perekonomian masyarakat menjadi lumpuh.

Handika mengatakan, bencana banjir bandang ini disebabkan oleh beberapa hal di antaranya karena sistem drainase perkotaan belum mampu mengatasi dan mengalirkan air akibat curah hujan yang tinggi. "Kemudian juga dikarenakan sistem drainase yang tidak terstruktur, sehingga luapan air sungai ditambah dengan hujan yang cukup deras dan konsisten, berakibat pada volume air yang cukup besar sehingga merendam beberapa titik wilayah di Kota Mamuju," ucap Handika.

Penyebab kedua, lanjut dia, yaitu karena kebijakan mengenai penataan dan pembangunan wilayah dalam hal ini adalah RT/RW sampai saat ini belum menjadi produk hukum yang sah sebagai kebijakan penataan dan pembangunan wilayah. Karena itu, banyak pembangunan-pembangunan tak sesuai dengan kaidah penataan ruang, dan tidak memperhatikan dokumen amdalnya.

"Dari semua permasalahan tersebut solusinya yakni perbaikan drainase perkotaan secara terstruktur mulai dari drainase primer sampai tersier, dan selanjutnya mendorong pengesahan RT/RW Kota Mamuju," katanya.

Handika mendorong partisipasi masyarakat dari berbagai kalangan sebagai bentuk sosialisasi betapa pentingnya penataan ruang wilayah. "Kami pun dari kalangan mahasiswa teknik perencanaan wilayah dan kota yang berasal dari Mamuju ataupun Sulawesi Barat siap dan ikut berpartisipasi dalam penyusunan RT/RW Kota Mamuju," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement