Jumat 23 Mar 2018 16:23 WIB

Menag Berharap tak Ada Perbedaan Awal Ramadhan

keputusan awal Ramadhan memang masih harus menunggu hasil sidang isbat.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Agung Sasongko
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pendidikan Islam Kementerian Agama di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Rabu (14/3).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pendidikan Islam Kementerian Agama di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Rabu (14/3).

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan harapannya agar tak ada perbedaan dalam penetapan 1 Ramadhan 1439 H. Menurutnya, keputusan awal Ramadhan memang masih harus menunggu hasil sidang isbat yang melibatkan seluruh organisasi masyarakat (ormas) Islam dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Meski begitu, pihaknya tetap melakukan pendekatan dengan ormas agar awal Ramadhan bisa dimulai seca ra bersama-sama.

"Mudah-mudahan tahun ini kita bisa bersama-sama awali Puasa di Bulan Ramadhan dan merayakan Idul Fitri," katanya di Padang, Jumat (23/3).

Sebelumnya, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan awal puasa atau 1 Ramadhan 1439 Hijriyah/2018 Masehi jatuh pada Kamis 17 Mei 2018. Keputusan tersebut berdasarkan hasil hisab Hakiki Wujudul Hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Menanggapi hal itu, Lukman menjelaskan bahwa Muhammadiyah memiliki tradisi perhitungan awal Ramadhan dan Syawal dengan metodenya hisab untuk menghitung kemunculan hilal.

"Sementara Kemenag mengikuti keputusan MUI bahwa dalam menentukan semua itu harus melalui sidang isbat. Dua pendekatan itu sama-sama diperlukan," jelas Lukman.

Sebelumnya, Kementerian Agama melalui BHR telah membentuk tim Hisab Rukyat dan Forum Temu Kerja Hisab Rukyat. Langkah ini dilakukan untuk mencari pendekatan terbaik dalam menyamakan penentukan awal Ramadhan dan Idul Fitri.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement