Jumat 23 Mar 2018 17:17 WIB

Palestina Minta Dukungan Penuh kepada Ulama Indonesia

Indonesia terus berkomitmen membela Palestina dengan memberikan bantuan dana.

Rep: Novita Intan/ Red: Agus Yulianto
Wakil Sekjen MUI, Zaitun Rasmin.
Foto: Foto: Mg01
Wakil Sekjen MUI, Zaitun Rasmin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerima tamu dari Palestina. Kedatangan mereka untuk mencari dukungan dari ulama Indonesia di tengah keprihatian bangsa Palestina.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI); Wakil Sekjen MUI, Zaitun Rasmin; Ketua Ikatan Ulama Diaspora Palestina, Nawaf Takruri; Anggota Persatuan Ulama Muslim Dunia, Washfi Sayur Abu Zaid dan Perwakilan Ikatan Ulama Yordania, Jaminan Said.

Zaitun mengatakan, kedatangan mereka bentuk apresiasi demonstrasi yang dilakukan umat Islam pada beberapa akhir bulan lalu. "Mereka menyampaikan terima kasih kepada MUI atas dukungan yang luar biasa terhadap Palestina baik itu menyangkut kemarin ada demostrasi besar-besaran," ujarnya usai pertemuan di Kantor MUI, Jakarta, Jumat (23/3).

Tak hanya itu, kedatangan mereka juga sebagai bentuk terima kasih terhadap sikap MUI dan umat Islam. "Sikap MUI yang mengirimkan surat kepada Kedutaan Besar Amerika Serikat, dan terutama juga sikap Ketua Umum MUI," ucapnya.

Dia menyebut, saat ini, kondisi bangsa Palestina sangat memprihatinkan. Atas dasar itu, Indonesia terus berkomitmen membela Palestina sekaligus memberikan dukungan dan bantuan dana.

"Mereka berharap ini bisa menjadi pintu masuk untuk dukungan-dukungan yang lebih besar dari ulama-ulama di Indonesia untuk Palestina," ungkapnya.

Karena bagaimanapun kondisinya masih sangat memprihatinkan di sana. Diharapkan ada hal yang bersifat operasional yang bisa membantu umat Islam di Palestina, khususnya di Al-Quds tempat Masjidil Aqsa kondisinya sangat memerlukan dukungan dan bantuan dari umat Islam seluruh dunia, ucapnya.

Sebelumnya, MUI menerima donasi Palestina sebesar Rp 1,5 miliar. Sumbangan tersebut didapatkan dari warga Tanah Tumbu, Kalimantan Selatan.

Ketua Umum MUI, KH Ma'ruf Amin mengatakan, sumbangan ini merupakan langkah konkret bangsa Indonesia untuk mendukung kemanusian. "Bangsa Indonesia tidak hanya mendukung politik saja tetapi juga finansial dan kemanusian," ujar dia di kantornya, Jakarta, Selasa (13/2).

Kiai Ma'ruf mengatakan, sumbangan ini merupakan pertama kalinya yang diterima MUI. Diharapkan akan ada pihak lain yang meringankan beban rakyat Palestina.

"Kita harapkan sesudah ini ada bupati lainnya, ini baru pertama kalinya dari bupati Tanah Tumbu, bulan depan ada lagi sumbangan dari bupati Tanah Tumbu," ucapnya.

Nantinya, jika sumbangan telah terkumpul, Kiai Ma'ruf memastikan donasi tersebut akan diserahkan ke Duta Besar Palestina. "Kita koordinasi lewat duta besar saya khawatir tidak sampai, kalau dubes kan wakil negara," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement