REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo menelusuri dua situs bawah air yang terletak di perairan Kabupaten Gorontalo Utara. Arkeolog BPCB Gorontalo, Faiz mengatakan, kedua situs tersebut merupakan bangkai kapal yang tenggelam di dua lokasi berbeda.
Kapal pertama terletak pada kedalaman 5-15 meter di Tanjung Babi Desa Kasia, Kecamatan Sumalata dengan panjang sekitar 40 meter bila diukur dari rangka kapal bagian buritan hingga haluan.
"Kapalnya tidak utuh lagi dan kami temukan ada proyektil peluru di sekitarnya. Kami mengambil 11 proyektil sebagai sampel untuk diteliti lebih lanjut," kata dia , di Gorontalo, Jumat (23/3).
Untuk kapal pertama, ia belum bisa memastikan jenis kapal tersebut termasuk dalam kapal perang atau kapal kargo.
Kapal kedua ditemukan di perairan Pulau Mas, Desa Deme 1, Kecamatan Sumalata Timur pada kedalaman 12-28 meter dengan panjang sekitar 54 meter.
Kapal itu terdiri atas rangka besi dengan haluan atau bagian depan kapal berada di atas dan buritan atau bagian belakang kapal berada di perairan yang lebih dalam.
BPCB melakukan survei dengan penyelaman di kedua situs tersebut pada 2016 dan telah mendaftarkannya dalam regsitrasi nasional.
"Dua objek ini membutuhkan kajian lebih lanjut, untuk menggali nilai pentingnya misalnya tentang sejarah, usia, hingga budaya bila ada," kata dia.
Sebelumnya, BPCB meneliti reruntuhan kapal yang berada di dasar laut, tepatnya di Kelurahan Leato Selatan, Kota Gorontalo. Bangkai kapal tersebut berada di kedalaman laut 15-30 meter dan dikenal sebagai situs penyelaman Japanese Cargo Wreck.