Jumat 23 Mar 2018 18:52 WIB

Ground Breaking Pembangunan Terminal Poris Plawad April 2018

Pembangunan terminal Poris Plawad diharapkan selesai 2019 atau 2020.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Budi Raharjo
Suasana Terminal Poris Plawad, Tangerang, Banten. (ilustrasi)
Foto: Republika/Ronggo Astungkoro
Suasana Terminal Poris Plawad, Tangerang, Banten. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) segera membangun Terminal Poris Polwad dengan konsep Transit Oriented Development (TOD). Kepala BPTJ Bambang Prihartono mengatakan dalam waktu dekat akan segera dilaksanakan pembangunan fisiknya.

Dia mengatakan saat ini pengembang yang memprakarsai TOD di terminal tersebut yaitu PT Mina Trasindo Totabuan. "Ini kan swasta, dia punya strategi kan. Harapan kita kalau bisa ground breaking nya April mulai fisiknya," kata Bambang di kawasan SCBD, Jumat (23/3).

Jika target peletakan batu pertama dilakukan bulan depan, Bambang mengharapkan target penyelesaian TOD di terminal tersebut bisa sesuai rencana. Bambang berharap, TOD di Terminal Poris selesai pada 2019 sampai 2020.

Dalam pembangunan TOD tersebut, Bambang memastikan tidak hanya mengintegrasikan beragam moda transportasi namun juga pemukiman. TOD tersebut akan dibangun dengan tiga tower dengan masing-masing lantai memiliki konsep tersendiri.

"Ada empat lapisan. Lapisan pertama perpindahan antarmoda, lapisan kedua area komersil, lapisan ketiga perkantoran, lapisan keempat pemukiman," ujar Bambang.

Bambang menegaskan, konsep TOD tersebut pada dasarnya mendekatkan pemukiman dengan simpul-simpul transportasi. Dengan begitu, masyarakat yang berjalan kaki dalam perpindahannya mulai dari pemukiman ke transportasinya atau berpindah moda hanya berjalan kaki selama tujuh menit.

Sementara itu, Direktur Prasarana BPTJ Rizal Wasal mengatakan TOD Poris Plawad bisa melayani jalur regional dan lokal. "Yang nantinya dibangun terpadu dengan Stasiun Kereta Api Batu Ceper dan LRT dari Poris Plawad ke Rawa Buntu," ujar Rizal.

Selain Terminal Poris Plawad, Rizal memastikan akan ada tiga terminal yang direncanakan BPTJ bersama dengan Badan Usaha. Ketiga terminal tersebut yaitu Baranangsiang, Bogor, Jatijajar Depok, dan Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Saat ini, di Jabodetabek terdapat 47 kawasan potensial TOD. Sebanyak 22 TOD kota dan 25 TOD sub-kota dan lingkungan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement