REPUBLIKA.CO.ID, ANNAPOLIS -- Remaja perempuan bernama Jaelynn Willey yang menjadi korban penembakan di sekolahnya di Maryland, Amerika Serikat (AS) telah meninggal dunia pada Kamis (22/3) pukul 23.30 waktu setempat. Hidupnya berakhir setelah mengalami masa kritis dan alat bantu yang melekat di badannya dilepaskan.
Willey menjadi korban penembakan pada Selasa (20/3) lalu. Ia ditembak oleh teman sekolahnya, seorang siswa bernama Austin Rollins sebelum jam pelajaran berlangsung.
Setelah tertembak, Willey mendapat penanganan di rumah sakit. Sejumlah alat bantu kehidupan diberikan terhadapnya yang menghadapi masa kritis akibat luka dan pendarahan.
"Dengan hati yang berat, alat bantu yang ada pada putri kami akan dicabut, tidak ada harapan lagi untuknya bertahan," ujar ibu dari Willey, Melissa dilansir BBC, Jumat (23/2).
Melissa mengumumkan hal itu dengan menangis. Kondisi Willey terus memburuk hingga rumah sakit nampaknya telah angkat tangan.
Dari laporan yang ada Willey nampaknya terlibat dalam suatu masalah dengan Rollins. Siswa itu diduga mendapatkan pistol dari ayahnya secara ilegal. Hingga saat pertengkaran terjadi, ia melepaskan tembakan.
Rollins yang menjadi tersangka kemudian dicari oleh kepolisian setempat. Ia kemudian tertembak oleh petugas yang mengatakan bahwa telah terjadi perlawanan di lapangan.