Sabtu 24 Mar 2018 01:44 WIB

Bom Mobil Meledak Saat Pertandingan Gulat di Afghanistan

Insiden ini menewaskan 12 orang dan 40 lainnya terluka.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Teguh Firmansyah
Aksi penculikan dan bom bunuh diri masih melanda Afghanistan. Tentara keamanan Afghanistan berjaga di lokasi bekas ledakan bom. (ilustrasi)
Foto: EPA/Hedayatullah Amin
Aksi penculikan dan bom bunuh diri masih melanda Afghanistan. Tentara keamanan Afghanistan berjaga di lokasi bekas ledakan bom. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Ledakan bom mobil terjadi di dekat stadion Helmand, Afghanistan, pada Jumat (23/3). Insiden ini menewaskan setidaknya 12 orang dan 40 orang lainnya mengalami luka-luka. Kasus bom mobil tersebut terjadi saat penyelenggaraan pertandingan gulat di Stadion Helmand.

Seorang pejabat kesehatan mengatakan, sedikitnya 12 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam ledakan bom mobil di dekat fasilitas olahraga di Afghanistan Selatan.

Juru bicara gubernur Provinsi Helmand, Omar Zwak, mengatakan ledakan pada Jumat di Kota Lashkar Gah terjadi di dekat Stadion Ghazi Muhammad Ayoub Khan, tempat pertandingan gulat sedang berlangsung.

Kepala Departemen Kesehatan Masyarakat Provinsi, Aminuallah Abed, mengatakan 40 orang yang terluka menerima perawatan di rumah sakit setempat. Korban tewas diperkirakan akan meningkat.

 

Baca juga,  Bom Mobil Tewaskan 13 Orang di Afghanistan.

 

Sumber rumah sakit mengatakan kepada Aljazirah, sejumlah orang yang terluka berada dalam kondisi serius.

LSM Darurat Italia mengatakan, mereka telah mendengar suara ledakan dari ruang bedah mereka. "Sebanyak 35 orang yang terluka telah dibawa ke rumah sakit kami, empat lainnya tewas pada saat kedatangan," kata LSM itu lewat sebuah unggahan di Twitter.

Abdullah Shahood dari Aljazirah, melaporkan, pengebom bunuh diri meledakkan bomnya tepat di luar pintu masuk stadion. Sejumlahpejabat keamanan yang mungkin menonton pertandingan itu termasuk di antarakorban.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengutuk serangan tersebut. Dia mengatakan dalamsebuah pernyataan bahwa musuh-musuh Afghanistan tidak dapat mencegah perayaan acara-acara tradisional, agama dan budaya di negara tersebut.

Ledakan itu terjadi hanya dua hari setelah seorang pengebom bunuh diri meledakkan dirinya di dekat Universitas Kabul di ibukota Afghanistan. Kejadian tersebut menewaskan 29 orang dan melukai 52 lainnya. ISIS mengklaim serangan tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement