REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film Guru Ngaji bercerita tentang sosok guru ngaji bernama Mukri (Donny Damara) yang ikhlas tanpa pamrih mengajar ngaji. Ia berpandangan bahwa menjadi guru ngaji adalah pekerjaan yang sakral dan terhormat.
Namun, Mukri juga harus memberikan nafkah kepada keluarganya sehingga terpaksa ia harus mengambil pekerjaan sampingan sebagai badut tanpa sepengatahuan keluarga dan warga di kampungnya. Pekerjaan sampingannya tersebut justru bertolak belakang dengan pekerjaan sebagai guru ngaji. Menjadi badut iajustru menjadi memancing bahan tertawaan orang.
Kehidupan seorang guru ngaji yang diangkat ke layar lebar mendapatkan apresiasi dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan PP Muhammadiyah. Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Faisal Zaini merasa senang dengan perkembangan perfilman Indonesia dengan tema-tema yang diangkat.
"Ini mengangkat suatu cerita lika-liku guru ngaji, film inimemiliki pesan-pesan moral baik. Ini mesti dihidupkan," ujar Helmy kepada Republika.co.id, di PBNU, Jumat (23/3).
Karena itu, Helmy mengajak masyarakat agar menonton film tersebut di bioskop yang sudah tayang perdana sejak 22 Maret 2018. Menurut Helmy, film tersebut menginspirasi. Di dalamnya terdapat hal yang bermakna yang bisa dijadikan pelajaran untuk kehidupan sehari-hari.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Muti juga mengapresiasi kehidupan guru ngaji diangkat ke layar lebar. Ia mengajak, masyarakat untuk menontonnya, khususnya umat Muslim.
"Karena ini penting untuk mengetahui bagaimana kehidupan dan untuk mendukung dakwah kehidupan umat dan bangsa," kata Muti.