REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- - Personel Satuan Lalu Lintas Polres Mamuju yang sebelumnya dilaporkan menderita luka cukup parah saat banjir bandang menerjang kawasan itu, meninggal dunia. Kepastian meninggalnya Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) Nurman itu disampaikan Kapolres Mamuju Ajun Komisaris Besa Polisi Muhammad Rivai Arvan, Sabtu (24/3). "Benar, salah satu personel kami yang terluka saat terjadi banjir bandang di Mamuju meninggal dunia," ujar Rivai Arvan di Mamuju, Sabtu.
Korban yang dikenal ramah terhadap wartawan ini dikabarkan meninggal dunia pada Sabtu pagi sekitar pukul 06.00 WITA. Dia sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Sulawesi Selatan selama sehari.
Korban yang menderita luka parah akibat tertimpa pagar beton saat berupaya melakukan evakuasi ketika banjir bandang menerjang Kabupaten Mamuju, Kamis (22/3) pagi, itu sempat dirawat di rumah sakit setempat. Namun, karena luka yang diderita Aipda Nurman cukup parah, malam harinya, personel Satuan Lalu Lintas Polres Mamuju itu dirujuk ke Rumah Sakit Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar. Pada Sabtu, Nurman dilaporkan meninggal dunia.
Korban banjir bandang itu diterbangkan dari Kota Makassar pada Sabtu siang kemudian akan dimakamkan di Kabupaten Mamuju. Banjir badang yang menerjang sebagian wilayah Kota Mamuju pada Kamis pagi disebabkan tingginya curah hujan yang melanda kawasan itu sejak Kamis dini hari hingga pagi. Banjir disertai lumpur itu menyebakan ratusan rumah warga di lima kelurahan pada dua kecamatan di Kabupaten Mamuju yang dihuni 3.322 jiwa rusak.
Dari data sementara di Posko Penanggulangan Korban Banjir Bandang Mamuju, tercatat 150 rumah warga yang rusak akibat diterjang banjir bandang. Banjir juga menjebol gudang milik Bulog Divre Mamuju yang menyebabkan ratusan ton beras rusak.