Sabtu 24 Mar 2018 16:35 WIB

Gerbang Tol Kayu Besar tak Lagi Layani Transaksi

Penggabungan transaksi Gerbang Tol (GT) Kamal 1 dan GT Kamal 3 berlaku hari ini.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Nur Aini
Petugas Jasa Marga membantu pengendara melakukan transaksi nontunai menggunakan e-toll di gerbang tol. ilustrasi
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Petugas Jasa Marga membantu pengendara melakukan transaksi nontunai menggunakan e-toll di gerbang tol. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transaksi tol di Gerbang Tol Kayu Besar ditiadakan mulai pukul 06.00 WIB, Sabtu (24/3) ini. Sehingga, GT Kayu Besar yang melayani kendaraan dari arah Pluit, Cengkareng dan Pantai Indah Kapuk, dialihkan ke GT Kamal 1, Kamal 3, dan Kamal Utama.

Kepala Bagian Humas PT Jakarta Lingkar Barat Satu (JLB) Ucuk Suherman mengatakan, akan dilakukan pembongkaran terhadap gardu tol GT Kayu Besar. Namun, pembongkaran akan dilakukan secara bertahap yang rencananya dimulai pada awal April nanti.

"Pembongkaran tahap pertama (GT Kayu Besar) kita akan segera selesaikan. Mungkin minggu pertama di bulan April (mulai dibongkar)," kata Ucuk di GT Kamal 1, Jakarta, Sabtu (24/3).

Untuk pembongkaran, kata Ucuk, kemungkinan akan selesai dalam dua bulan atau paling lama sekitar empat bulan. Sebab, pembongkaran tidak dapat dilakukan sekaligus karena GT Kayu Besar masih dilalui oleh pengguna jalan, walaupun tidak ada lagi transaksi di GT tersebut. Sehingga, tidak memungkinkan untuk dilakukannya pembongkaran sekaligus. Hal itu dilakukan guna mengutamakan keselamatan pengguna jalan tol. "Gerbang tolnya masih dilewati kendaraan, jadi gak bisa dibongkar semua dalam satu waktu. Ya kita tentu mengutamakan keselamatan pengguna jalan," ujarnya.

Sementara itu, langkah awal yang dilakukan untuk mengantisipasi jika terjadinya kemacetan di gerbang tol, dilakukan penambahan kapasitas secara total. Hal itu di antaranya dengan menambahkan reader mobile di gerbang tol, guna mengurangi antrean kendaraan.

"Di gerbang tol contohnya di GT Kamal 1 kita menambah kapasitas dengan pengoperasian mobile reader yang bisa menambahkan kapasitas gardu. sehingga antrean bisa di-reduce," kata AVP Toll Collection Management Hendri Taufik.

Selain penambahan kapasitas di gerbang tol, juga dilakukan upaya pemetaan kendaraan yang masuk ke gerbang tol. "Artinya strategi pendek, menengah dan panjang sudah JORR W1 siapkan. Tergantung pada dinamika pertumbuhan traffic yang ada di Kamal Utama. Di situlah upaya langkah awal Jasa Marga dan JLB berharap mudah-mudahan tidak ada lagi kepadatan di Kayu Besar," kata Ucuk.

Penggabungan transaksi bersama Gerbang Tol (GT) Kamal 1 dan GT Kamal 3 mulai diberlakukan pada pukul 06.00 WIB, Sabtu (24/3) ini, oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB). Penggabungan tersebut merupakan tahap awal pelaksanaan integrasi Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR)dengan Jalan Tol Akses Tanjung Priok secara menyeluruh.

AVP Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Dwimawan Heru mengatakan, penggabungan transaksi tersebut dilakukan guna mempermudah pengguna jalan tol. Hal itu juga dilakukan untuk meningkatkan pelayanan transaksi bagi pengguna jalan tol. "Penggabungan transaksi ini dilakukan dalam rangka mempermudah pengguna jalan dan peningkatan layanan transaksi. Dari yang tadinya membayar dua kali menjadi satu kali," kata Heru.

Baca juga: Transaksi Tol Kamal Digabung akan Kurangi Macet 10 Persen

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement