REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Dua pelaut Cina berhasil diselamatkan dalam keadaan lemah setelah lebih dari 50 jam terjebak di dalam sebuah kapal keruk pasir yang terbalik, pada Jumat (23/3). Insiden tersebut terjadi di lepas pantai selatan Malaysia.
Tim penyelamat yang menyelam, mendengar bunyi ketukan dari dalam badan kapal dan menemukan dua pelaut yang selamat itu di dalam ruang mesin. Mereka tampaknya terjebak di kantong udara yang membuat mereka bisa tetap bernafas setelah kapal terbalik pada Rabu (21/3).
Penyelamatan mereka meningkatkan harapan mungkin ada pelaut lain yang masih hidup. Aliran udara sedang dipompa ke kapal untuk membantu orang-orang yang selamat.
Menurut seorang penjaga pantai Malaysia, Sanifah Yusof, kedua pelaut itu segera dilarikan ke rumah sakit terdekat karena menderita dehidrasi. Tim penyelamat juga telah menemukan tiga jasad pelaut lainnya, sementara sembilan orang masih dinyatakan hilang.
Sanifah menjelaskan, satu jasad ditemukan mengambang di dekat kapal dan dua lainnya, termasuk satu wanita, ditemukan di dalam kapal, pada Sabtu (24/3). Sembilan pelaut masih belum ditemukan, termasuk satu warga negara Malaysia dan satu warga negara Indonesia.
Sanifah mengatakan tim penyelam Cina telah bergabung dengan tim operasi pencarian korban dan upaya penyelamatan telah ditingkatkan. Menurut dia, kapal yang terbalik itu bergerak ke arah pantai dan tetap dijaga kestabilannya untuk mencegahnya tenggelam.