Sabtu 24 Mar 2018 20:26 WIB

Komaruddin Hidayat: Umat Islam Punya Saham Politik Besar

Logis jika umat Islam minta jatah yang banyak

Rep: Novita Intan / Red: Esthi Maharani
Komaruddin Hidayat
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Komaruddin Hidayat

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA - Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Komaruddin Hidayat memandang jika mau membangun Poros Islam Kebangsaan harus dimulai dari individu yang kuat dan memiliki akar dalam kehidupan publik. Dalam konteks bernegara, sekalipun pilar agama militan, kalau pilar sains dan pranata sosial lemah, negara pasti lemah. Ekonomi lemah, kualitas pendidikan dan demokrasi sulit bersaing.

"Umat Islam punya saham politik yang besar dalam berdirinya republik ini. Yang paling banyak pahlawannya dan orang yang berjuang itu umat Islam. Logis jika umat Islam minta jatah yang banyak," ujarnya, Sabtu (24/3).

Ia menambahkan, menghadapkan Islam dan kebangsaan perlu dipertimbangkan dalam waktu dan konteksnya karena semua partai sadar bahwa tanpa dukungan Islam, mereka tidak akan menang karena umat Islam sangat besar jumlahnya.

Dengan one man one vote, semua parpol ingin memperbanyak saham. Saham itu berupa jumlah pemilih. Semakin besar pemilih, semakin banyak kursi yang dimiliki di DPR. "Semakin banyak kursi di DPR, semakin besar posisi bargaining dalam meminta jatah menteri ke presiden," ujarnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement