REPUBLIKA.CO.ID, AUSTIN — Pelaku di balik ledakan bom di Austin, Texas, Amerika Serikat (AS) disebut pernah mengakui bahwa dirinya adalah seorang psikopat. Ia merekam video untuk mengatakan hal itu dan tak menunjukkan sedikitpun rasa bersalah atas hal yang dilakukannya.
Pria yang diketahui berusia 23 tahun itu terlibat dalam ledakan bom yang terjadi pada 2 Maret lalu. Sebanyak dua orang tewas dan lima lainnya dilaporkan terluka dalam kejadian tersebut.
"Dari apa yang pelaku katakan bahwa dirinya adalah seorang psikopat dan tidak menunjukkan penyesalan apapun atas tindakan yang ia lakukan, dan ini menjadi bukti terbaik yang kami miliki," ujar Michael McCaul, seorang anggota Kongres AS, Sabtu (24/3).
McCaul mengatakan tidak diketahui apa yang melatarbelakangi pelaku dalam kejadian ini. Namun, beberapa informasi mengatakan bahwa ia memiliki kebencian terhadap ras tertentu.
Korban ledakan bom diketahui salah satunya dalah warga Afrika - Amerika. Ledakan terjadi di luar rumah korban, sementara perangkat bom lainnya juga ditempatkan di trotoar dan melekat dengan kabel yang ada di jalan.
Sementara itu, ada dua alat peledak lainnya yang dikirim seolah sebagai paket FedEx. Pelaku sendiri, meledakkan diri ketika polisi mengejar dirinya ke arah kendaraan yang ia kemudikan.