REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laki-laki dan perempuan yang bersahabat bisa saja pernah saling jatuh cinta. Tak jarang kisah persahabatan yang ada berjalan sampai pelaminan.
Kisah tersebut dialami oleh artis Ayudia Bing Slamet dan Muhammad Pradana Budiarto (Ditto). Perjalanan kisah cinta keduanya sudah dibukukan denganjudul #TemanTapiMenikah dan kemudian diangkat menjadi film.
Film berjudul sama dengan novelnya ini mengisahkan perjuangan Ditto (Adipati Dolken) menunggu selama 12 tahun untuk mendapatkan cinta Ayudia (Vanesha Prescilla). Tampaknya Ditto sudah terpesona dengan Ayudia sejak kecil.
Ia sering menonton sinetron-sinetron yang dibintangi Ayudia di televisi. Sampai akhirnya, Ditto dan Ayudia masuk di sekolah menengah pertama yang sama.
Ayudia datang menghampiri Ditto untuk berkenalan dan duduk bersama di dalam kelas. Mereka berdua sama-sama suka musik dan berada di band yang sama.
Lulus SMP, Ayu dan Ditto kembali masuk di Sekolah Menengah Atas (SMA) yang sama. Persahabatan mereka di SMA makin erat dan kompak.
Sampai tiba masa ketika salah satu teman Ayudia bernama Mili menyukai Ditto. Di saat yang bersamaan, Ayudia pun menyukai seorang kakak kelas bernama Darma.
Tapi hubungan Ditto-Mili tidak bertahan lama. Selang beberapa waktu, Ditto kembali memiliki kekasih bernama Acha.
Hubungan Ayudia-Darma pun kandas karena kakak kelas yang Ayudia sukai itu ketahuan berselingkuh. Hubungan Dito-Acha pun tidak bertahan lama.
Ditto akhirnya sadar bahwa ia memang manyukai Ayudia. Ketika prom night Ditto sudah berencana mengungkapkan perasaannya, namun tidak jadi. Tiba saatnya Ditto harus menjalani kuliah di Bandung dan meninggalkan Ayudia di Jakarta.
Film berdurasi 100 menit ini dibuat oleh rumah produksi Falcon Pictures melalui besutan sutradara Rako Prijanto. Rako mengatakan film ini mengambil lokasi syuting di Jakarta, Bandung, dan Bali.
Rako juga mengungkapkan kesulitannya saat membuat film Teman Tapi Menikah. "Ketika saya baca novelnya saya melihat inti poin dari konfliknya kurang tajam. Jadi, saya bicara dengan Ayu dan Ditto, mencoba menggali kira-kira seperti apa gitu," kata Rako saat ditemui di Gala Premier Teman Tapi Menikah , XXI Epicentrum Kuningan, Sabtu (24/3) malam.
Kesulitan lainnya, kata Rako, adalah mengedit literatur dari novel yang akan dituang ke dalam film. "Kalau sastra kan luas banget, dibuat pendek hanya dalam 100 menit. Apa saja yang bisa dimasukkan ke situ. Itu saja kesulitannya," ujarnya.