Ahad 25 Mar 2018 18:41 WIB

Balita Calista Meninggal Setelah 15 Hari Koma

Sebelumnya, Calista mendapat perawatan selama 15 hari di ruangan PICU RSUD Karawang.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Israr Itah
Calista Keysa Oktavia (15 bulan) saat masih dalam ruang perawatan PICU RSUD Karawang.
Foto: dok. Dinas Infokom Karawang
Calista Keysa Oktavia (15 bulan) saat masih dalam ruang perawatan PICU RSUD Karawang.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Calista Keysa Oktavia (1,5 tahun) tak dapat bertahan lebih lama dari penganiayaan yang dideritanya. Balita yang diduga dianiya oleh ibu kandungnya sendiri tutup usia pada Ahad (25/3) sekitar pukul 09.55 WIB. Sebelumnya, Calista mendapat perawatan selama 15 hari di ruangan PICU RSUD Karawang. Ia mengalami koma setelah mendapatkan deraan fisik selama dua bulan oleh ibu kandungnya.

Humas RSUD Karawang, Rohimin, mengatakan, selama dua hari terakhir Calista mengalami penurunan detak jantung. Ini membuat jantungnya tak kuat memompa darah dan oksigen untuk diedarkan ke seluruh tubuh. 

"Pagi tadi Calista menghembuskan nafas terakhirnya," ujar Rohimin, kepada sejumlah media.

Menurutnya, sejak kali pertama mendapat perawatan medis, pihaknya sudah berupaya untuk menangani balita perempuan ini. RSUD menyediakan tim dokter ahli di bidangnya agar balita ini dapat tertolong. Bahkan, setiap saat Calista selalu diawasi tim dokter.

Selama penanganan, lanjut Rohimin, Calista dibantu alat pernapasan. Dalam catatan RSUD, napas Calista terhitung sebanyak 30 kali per menit. Untuk ukuran anak seusianya, helaan napas Calista tergolong rendah.

Selain itu, Calista juga mengalami encephalitis atau peradangan otak yang mengakibatkan infeksi. Ternyata, peradangan otak tersebut akibat benturan yang teramat keras.

Meninggalnya Calista mendapat perhatian sejumlah pihak. Salah satunya dari Kapolres Karawang AKBP Hendy Febrianto Kurniawan. Bahkan, Hendy membawa sendiri jenazah Calista untuk disemayamkan di rumahnya di Kampung Jatirasa Barat, Kelurahan Karang Pawitan, Kecamatan Karawang Barat.

"Kami, setiap hari memantau perkambangan balita cantik ini. Tetapi, Allah SWT lebih sayang dia. Kini, Calista sudah tak merasakan kesakitan lagi," ujar Hendy dengan mata berkaca-kaca.

Menurut Hendy, berdasarkan pengakuan ibu kandung korban, Sinta (27 tahun), Calista kerap dianiaya selama dua bulan terakhir. Perlakuan ibu kandungnya ini, sangat tidak wajar. Bahkan, sebelum koma, kepala korban terbentur rak piring dan tembok akibat penganiayaan yang dilakukan ibu kandungnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement