REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Sejumlah warga di Kota Cimahi resah dengan praktek kejahatan skimming yang telah memakan korban nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI). Khawatir dana di tabungan mereka hilang atau berkurang, warga Cimahi yang merupakan nasabah BRI berbondong-bondong mendatangi bank milik pemerintah tersebut.
Mereka ingin memastikan saldo tabungan tepat utuh. Selain itu, juga membuka rekening yang terblokir akibat adanya kejahatan skimming.
Sebelumnya, BRI mengirim pesan penonaktifkan kartu ATM kepada sebagian nasabahnya dan meminta agar mengganti ulang kartu tersebut. Hal itu dilakukan demi keamanan.
Salah seorang nasabah BRI, Deni Sopyan (34) mengaku mendapatkan pesan dari BRI tentang penonaktifan/pemblokiran ATM miliknya. Dia mengatakan, setelah mendapatkan pesan tersebut, ia segera mendatangi bank untuk mengganti kartu ATM. "Saya dapat sms ATM diblokir. Saya langsung ke bank buat ganti ATM," ujarnya saat ditemui di Kantor BRI Cabang Cimahi, Jalan Amir Mahmud, Senin (26/3).
Dia mengatakan, sejak kasus skimming muncul, ia selalu khawatir uang di tabungannya berkurang. Apalagi seluruh uangnya berada di ATM tersebut.
Sementara itu, Jaja Subagja (24), nasabah BRI lainnya mengungkapkan jika dia belum mengetahui tentang kasus skimming. Namun, setelah melihat pemberitaan di media massa, ia langsung mengecek ATM miliknya dan ternyata sudah diblokir.
Dia menuturkan, kedatangannya ke kantor BRI untuk mengurus pemblokiran ATM tersebut. Ratusan nasabah melakukan antrran di depan loket Costumer Service (CS). Seluruh nasabah ingin mengganti ATM dan membuka blokir.