Senin 26 Mar 2018 19:16 WIB

Soal CBP, Bulog Masih Tunggu Putusan Pemerintah

Bulog menyebut akan ada perubahan model penggunaan CBP.

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Teguh Firmansyah
Pekerja beristirahat di atas tumpukan karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang.
Foto: Sigid Kurniawan/Antara
Pekerja beristirahat di atas tumpukan karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan menyatakan masih menunggu usulan dari Perum Bulog sebelum mencairkan anggaran sebanyak Rp 2,5 triliun yang akan digunakan untuk menambah stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Namun, Bulog saat dikonfirmasi, mengaku akan mengikuti keputusan pemerintah.

Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti menjelaskan, akan ada perubahan model dalam penggunaan CBP. Pembahasan mengenai perubahan itu, menurut dia, juga sudah dilakukan dalam rapat-rapat yang melibatkan Bulog.

Sehingga, kata Djarot, Bulog saat ini masih dalam posisi menunggu hasil keputusan dari pemerintah."Baru lah atas keputusan tersebut Bulog akan melangkah  sesuai dengan tata aturan keputusan itu sendiri," ujarnya, saat dihubungi Republika.co.id, Senin (26/3).

Djarot juga belum dapat mengkalkulasi berapa banyak CBP yang ditargetkan untuk dibeli Bulog dalam waktu dekat. Sebab, lagi-lagi, perusahaan pelat merah itu harus menunggu instruksi dari pemerintah."Kalau regulator sudah memutuskan, baru Bulog akan dapat menghitung."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement