REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Duka atas kepergian sosok Probosutedjo memang tidak cuma melanda keluarga. Sejumlah veteran perang yang menghadiri pemakaman almarhum mengungkapkan rasa haru mereka atas kepergian Probosutedjo.
Djamaluddin, salah satu veteran pembela menuturkan, sosok Probosutedjo tidak bisa lepas dari para veteran. Bagi Djamaluddin dan para veteran sekitaran Bantul, perhatian yang diberikan kepada para veteran luar biasa.
"Perhatian kepada veteran luar biasa," kata Djamal kepada Republika.co.id, Senin (26/3) sore.
Ia mengungkapkan, salah satu perhatian yang masih dapat dilihat tidak lain bantuan ambulans yang diberikan bagi RS Veteran. Djamaluddin mengatakan, Probosutedjo juga kerap mengumpulkan para veteran untuk sekadar makan.
Senada, veteran lain yang datang ke Makam Somenggalan, Sugiyono menilai, sosok Probosutedjo merupakan pahlawan. Satu dari sekian banyak kenangannya bersama Probosutedjo tidak lain saat Perang Kemerdekaan 1949.
"Perang Maret itu, 49, beliau ikut masuk ke gorong-gorong Wirobrajan yang dulu gardu induk itu," ujar Sugiyono yang menceritakan perang yang lebih dikenal sebagai Clash ke-II tersebut.
Sejumlah veteran yang datang sendiri mengenakan pakaian coklat khas pejuang lengkap. Setelah mendatangi kediaman Probosutedjo, mereka turut mendatangi pemakaman Probosutedjo di Makam Somenggalan.