REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pejabat tinggi Korea Utara dikabarkan bersiap menuju Beijing menggunakan kereta. Namun, dugaan apakah Kim Jong-un juga akan bertolak ke ibu kota Cina belum bisa dipastikan.
Mengutip beberapa sumber rahasia, kantor berita Jepang Kyodo menyatakan, kunjungan petinggi Korea Utara itu bertujuan untuk mempererat hubungan dengan Beijing. Terlebih, Cina termasuk yang menentang dijatuhkannya sanksi atas Korea Utara karena program pengembangan senjata nuklir.
Kyodo menyebut, kereta khusus kemungkinan membawa pejabat tinggi Korea Utara melalui kota perbatasan Dandong. Sementara sebuah video dari Nippon News Network juga menunjukkan seorang pemberi pengumuman mengabarkan datangnya sebuah kereta bercat hijau dengan garis kuning horizontal dalam 21 rangkaian yang masuk ke stasiun Beijing. Kereta semacam itu adalah kereta yang biasa dipakai mendiang ayah Kim Jong-un, Kim Jong-il, dulu saat mengunjungi Beijing.
Beijing sendiri memang menyeleksi ketat sekutu mereka dan Korea Utara merupakan sekutu di lingkaran utama Beijing. Dalam kesempatan sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hua Chunying mengaku tak mendengar kabar rencana kunjungan petinggi Korea Utara ke Beijing. Pihak Kedutaan Besar Korea Utara di Beijing juga tak memberi keterangan apapun soal hal ini.
''Pemerintah tengah bicara intensif dengan beberapa negara terkait dan terus memantau perkembangan situasi,'' ungkap pihak Istana Kepresidenan Korea Selatan seperti dikutip Reuters, Senin (26/3).
Dua sumber yang Reuters kutip menyatakan kereta khusus tersebut telah masuk ke wilayah perbatasan Cina-Korea Utara, Dandong. Perjalanan dari Dandong ke Beijing menempuh lebih dari 1.100 kilometer atau setidaknya 14 jam dalam keadaan normal.
Sementara di media sosial Cina, warga Dandong menyatakan penjagaan keamaan di sana diperketat terutama mendekati stasiun kereta. Ada rumor beredar bahwa kereta tersebut ditumpangi Kim.