REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Para penyelidik yang sedang meninjau kebakaran yang menewaskan sedikitnya 64 orang di pusat perbelanjaan di kota Siberia, Kemerovo, mengatakan pada Senin (26/3) bahwa seorang penjaga keamanan telah mematikan sistem peringatan kebakaran dan pintu keluar diblokir secara ilegal.
Salah satu kebakaran yang paling mematikan di Rusia sejak pecahnya Uni Soviet tersebut, melalap lantai atas pusat perbelanjaan Winter Cherry pada Minggu (25/3) sore, di mana kompleks bioskop dan area bermain anak-anak berada. Puluhan anak-anak dikhawatirkan berada di antara korban tewas.
Presiden Vladimir Putin, yang terpilih kembali akhir pekan lalu, belum berbicara secara terbuka tentang tragedi itu, tetapi berbicara melalui telepon dengan gubernur wilayah Kemerovo dan mengirim kepala Kementerian Situasi Darurat ke Kemerovo, wilayah penghasil batubara sekitar 3.600 kilometer arah timur Moskow.
"Putin menyampaikan belasungkawanya yang mendalam kepada keluarga dan orang-orang yang dicintai dari mereka yang meninggal," demikian pernyataan Kremlin.
Komite Investigasi Rusia, yang menangani kejahatan besar, mengatakan bahwa mereka berusaha menangkap pemilik mal itu untuk diinterogasi dan ingin menahan seorang penjaga keamanan yang telah mematikan sistem peringatan kebakaran setelah mengetahui kobaran api. "Pelanggaran serius (hukum) terjadi ketika mal sedang dibangun dan ketika mal berfungsi. Pintu keluar kebakaran diblokir," demikian Svetlana Petrenko, juru bicara komite, dalam sebuah pernyataan.
Dia mengatakan para penyelidik, yang telah membuka penyelidikan kriminal pada kebakaran, juga mencari kemungkinan pelanggaran lainnya. Empat orang telah ditahan, termasuk pemilik dan penyewa gerai di dalam mal.
Layanan darurat mengatakan mereka telah memadamkan kobaran api, tetapi kemudian mengatakan bahwa api hidup kembali di beberapa tempat, dan para penyelamat sedang berusaha untuk menemukan mayat di bawah puing-puing yang membara. Tidak jelas apakah ada orang-orang yang masih belum ditemukan.
Veronika Skortsova, menteri kesehatan, mengatakan dari tempat kejadian bahwa 11 orang berada di rumah sakit, termasuk seorang anak laki-laki berusia 11 tahun yang berada dalam kondisi serius. Media Rusia mengatakan bocah itu melompat dari jendela dan kedua orangtuanya tewas.