REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Tari dan alunan gamelan Bali bertajuk Spectacle exceptional avec de danseuse et musicians des association SJI et Puspa Warna ditampilkan grup tari Sekar Jagat Indonesia (SJI Paris) dan grup Gamelan Puspa Warna di Ferme Du Mousseau, Elancourte, Perancis, pada akhir pekan lalu. Kegiatan seni budaya itu merupakan penggalangan dana yang diprakarsai organisasi nirlaba kemanusiaan Secourse Populaire Français (SPF),
Hal itu disampaikan Pimpinan SJI Paris, Putu Anggawati, pada Senin (26/3) lalu. SPF yang berdiri pada 1946 adalah organisasi kemanusiaan yang fokus pada persoalan kemiskinan, dan mengedepankan rasa solidaritas kepada siapapun tanpa terkecuali tidak saja di Perancis tapi dibelahan dunia lainnya.
Dengan harga ticket 15 euro, penonton memenuhi gedung pertunjukan Ferme Du Mousseau menyaksikan tari yang dibawakan "ibu-ibu" Indonesia SJI secara kompak. Tarian menampilkan Prosesi Banten Sari iringan Bleganjur, tari Rejang Dewa, Baris, Jaipong Sekar Tanjung, Sekar Jagat, Megending Janger dan kecak.
Penonton yang menyaksikan pertunjukan memberi tepuk tangan meriah sebagai apresiasi tinggi. SJI dibentuk pada 2011 dan dengan setia membangun citra Indonesia dalam berbagai kegiatan yang diadakan sendiri maupun bekerjasama dengan KBRI Paris dan organisasi di Perancis.
Kemeriahan pertunjukan juga terlihat ketika keahlian permainan lincah iringan tetabuhan dimainkan Grup Gamelan Bali Puspa Warna dibawah pimpinan Theo Merigeau dan Tseng Hsiao Yun. Teknik memainkan gamelan secara cepat, dinamis dalam instrumen gangsa, kantilan maupun reongdengan kotekan (interlocking figuration) mengagetkan penonton. Terutama anak-anak muda yang menyaksikan pertunjukan tersebut. Hanya satu kata yang disampaikan oleh penonton dengan menyatakan, c'est magnifique!
Puspa Warna merupakan Grup Gamelan Bali yang ada di Eropa. Digembleng dengan semangat dinamis sejak bulan Desember 2014 oleh Guru Gamelan yang berdomisili di Belgia Made Agus Wardana atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mr Ciaaattt. Kesungguhan berlatih secara rutin dan tekun mampu menampilkan pertunjukkan yang berbeda dari grup gamelan yang ada di Eropa saat ini.