REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Komisi XI DPR akan menggelar uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test sekaligus pengambilan keputusan akhir terhadap calon Gubernur Bank Indonesia (BI), Rabu (28/3). Komisi di DPR yang membidangi keuangan dan perbankan itu akan menguji Perry Warjiyo selaku calon tunggal Gubernur BI pilihan Presiden Joko Widodo.
Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun menyatakan, proses fit and proper test sebaiknya dilakukan dengan melakukan penggalian yang dalam atas kemampuan Perry Warjiyo dalam memimpin BI untuk 5 tahun ke depan. Menurutnya, fit and proper test harus difokuskan pada tugas dan kewenangan Gubernur BI.
"Yakni bagaimana menjaga stabilitas harga bisa dikendalikan dengan baik sehingga inflasi bisa terkendali. Bagaimana kebijakan operasi moneter bisa dilakukan dengan tepat sehingga volatilitas nilai tukar rupiah bisa dikendalikan bila dibandingkan dengan nilai kurs dolar AS dan mata uang kuat lainnya di dunia," ujar Misbakhun melalui pesan singkat, Selasa (27/3).
Legislator Golkar yang tengah berada di Jenewa, Swiss sebagai anggota delegasi DPR pada Sidang Uni Inter-Parlemen ke-138 atau The Inter-Parliamentary Union (IPU) 138th Assembly itu menambahkan, hal yang tak kalah penting adalah bagaimana agar kebijakan moneter BI ke depan bisa sinkron dan sejalan dengan konsep fiskal pemerintah. Dengan demikian, lanjutnya, bauran kebijakan di kedua sektor tersebut memberikan daya dorong yang optimal terhadap pertumbuhan ekonomi hingga berdampak pada kemakmuran rakyat Indonesia.
"Termasuk yang perlu digali dari Perry Warjiyo adalah soal arah pembuatan RUU Redenominasi Rupiah di masa yang akan datang. Sehingga upaya penyederhanaan nilai mata uang rupiah dengan menghilangkan jumlah angka nol dalam satuan mata uang rupiah," cetusnya.
Lebih lanjut Misbakhun mengatakan, upaya menggali pendapat dan pandangan Perry Wajiyo dalam proses uji kelayakan oleh Komisi XI memang penting dilakukan. Dengan demikian publik dan pasar tahu sosok calon Gubernur BI pilihan Presiden Jokowi itu.
Meski demikian Misbakhun mengaku optimistis terhadap Perry yang memiliki pengalaman panjang di BI dan sekarang menduduki posisi salah satu deputi gubernur di bank sentral itu.
"Pak Perry Warjiyo dengan pengalaman kerja, pendidikan dan pelatihan yang lengkap, merupakan profesional yang cakap dan sosok terbaik saat ini untuk memimpin BI," ulas Misbakhun.
Karena itu Misbakhun mengharapkan pengambilan keputusan terhadap Perry sebagai calon tunggal Gubernur BI tidak melalui voting, melainkan dilakukan secara musyawarah mufakat. Mantan pegawai Kementerian Keuangan itu mengharapkan Komisi XI DPR bisa secara aklamasi menerima Perry sebagai calon tunggal Gubernur BI.
“Musyawarah mufakat ini adalah proses paling ideal dalam sistem demokrasi Pancasila kita. Musyawarah mufakat juga untuk menghormati pilihan Presiden Jokowi yang sejak awal mengajukan calon tunggal untuk Gubernur Bank Indonesia untuk menggantikan Agus Martowardojo yang masa jabatannya akan habis Mei nanti,” harapnya.