Selasa 27 Mar 2018 16:19 WIB

Kementan Permudah ACT Berikan Bantuan

Hingga kini Indonesia telah mengirim 10 ribu ton beras dalam lima kali pengiriman.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Gita Amanda
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menerima perwakilan Aksi Cepat Tanggap (ACT) terkait bantuan ke Suriah, Somalia dan Rohingya di Gedung Kementerian Pertanian, Selasa (27/3).
Foto: Melisa Riska Putri/REPUBLIKA
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menerima perwakilan Aksi Cepat Tanggap (ACT) terkait bantuan ke Suriah, Somalia dan Rohingya di Gedung Kementerian Pertanian, Selasa (27/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) mempermudah Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam pengurusan perizinan pengiriman bantuan. Hingga saat ini rakyat Indonesia telah mengirim 10 ribu ton beras ke Suriah, Somalia dan Rohingya.

"Saya sudah minta jajaran kementerian suratnya nanti diurus kementerian, mereka tinggal menerima jadi," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat ditemui di ruangannya, Selasa (27/3).

Ia menambahkan, pihaknya akan menugaskan satu orang yang secara khusus mengurusi surat pengiriman tersebut. Tidak hanya itu, bantuan pembukaan lahan seluas 200 hektare juga akan diberikan berupa sarana produksi secara gratis.

Lahan tersebut berada di Papua dan diharapkan bisa mencapai 1.000 hektare di dekat wilayah Merauke. Hasil produksi pada lahan tersebut selain memenuhi kebutuhan masyarakat Papua bisa juga digunkan untuk dikirim sebagai bantuan ke Suriah, Somalia dan negara membutuhkan lainnya.

Selain Papua, bantuan dan pembinaan juga diberikan pihaknya di Blora, Jawa Tengah. Bantuan yang diberikan berupa alat dan mesin pertanian dan benih.

"Ini luar biasa kegiatan yang sangat membantu saudara-saudara kita di Somalia dan Suriah," ujar dia. Hingga saat ini Indonesia telah mengirim 10 ribu ton beras dalam lima kali pengiriman.

Wakil Presiden Departemen Hubungan Komunikasi Iqbal Setyarso ACT mengatakan, dana masyarakat yang dikumpulkan melalui ACT digunakan untuk membeli hasil pertanian petani Indonesia. "Kita beli dengan harga terbaik, harga yang tidak menjatuhkan," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement