Selasa 27 Mar 2018 19:08 WIB

Polri Buktikan Langsung Isu Telur Palsu Hoaks

Orang dalam video tidak menyangka videonya akan menjadi viral.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Bilal Ramadhan
Telur (ilustrasi)
Foto: goleanabs.com
Telur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah video mempertanyakan keaslian telur viral di kalangan warganet. Video tersebut diambil di sebuah tempat perdagangan telur di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat. Polri pun mengklarifikasi bahwa tidak ada telur palsu yang beredar langsung di tempat video tersebut diambil, Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (27/3).

Kepala Subdirektorat II Direktorat Siber Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Besar Polisi Asep Syafruddin menyatakan, awalnya pihaknya melakukan penyelidikan pada video yang beredar tersebut. Dalam video yang beredar, tampak seorang pria bernama Syahroni yang mempertanyakan keaslian telur.

"Beliau datang kesini menjelaskan bahkan mempraktekkan bagaimana telur itu di pecah kemudian kuningnya di angkat kemudiam dicium sehingga tidak berbau. Sehingga orang-orang menyangka itu palsu," ujar Asep menjelaskan isi video di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (27/3).

Karena video tersebut menurut Asep meresahkan masyarakat. Menurut dia, banyak lapisan masyarakat yang mengira isu telur palsu tersebut benar adanya. Sehingga, Polri pun membuktikan kebenaran tersebut melalui Direktorat Sibernya.

"Bahwa langsung dilakukan pengecekan di laboratorium, hasilnya ternyata tidak palsu bahkan telur itu telur yang siap konsumsi," ujar Asep.

Syahroni, orang yang berada dalam video tersebut mengaku tidak mengetahui bahwa video tersebut bakal viral. Bahkan Syahroni mengaku tidak mengetahui dirinya direkam.

Ia sempat percaya isu telur palsu tersebut benar karena mendapatkan whatsapp terkait info tersebut. Ia pun menuju ke pasar untuk membuktikan isu tersebut.

"Waktu itu memang posisi telur yang saya dapat dari KJP ini kuningnya agak kenyal sekali,setelah itu kertas yang membungkusnya itu tebal, jadi sesuai ingatn saya bahwa wah itu sesuai dengan palsu terus terang pengetahuan saya sangat minus," ujar Syahroni.

Padahal, telur tersebut diketahui sebagai telur asli. Sahroni termakan pesan berantai yang diterimanya. Ia pun baru mengetahui isu telur palsu adalah hoaks setelah kepolisian memeriksanya. Justru, telur yang didapatkannya adalah telur kualitas tinggi.

"Maka kami mohon kepada masyarakat yang terlihat viralnya video ini mohon maaf sekali lagi agar dimaafkan kesalahan saya atas kekeliruan saya mengasumsikan telur ini palsu," ujar dia.

Sementara untuk penyebar video tersebut, Asep mengaku masih melakukan pencarian. Pelaku bisa saja dijerat dengan UU ITE. "Menyebarkan berita bohong yang menyebabkan kerugian konsumen itu bisa di pidana," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement