REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ketua Tim PemenanganPasangan Moch Anton-Syamsul Mahmud, Arif Wahyudi mengklaim jumlah permintaan masyarakat atas kunjungan kampanye pasangan calonnya (paslon) semakin meningkat. Peningkatan ini terjadi meski calon walikota Malang, Mohammad Anton telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu.
"Untuk permintaan pertemuan dari kelompok masyarakat kalau biasanya ada dua permintaan, sekarang naik menjadi tiga sampai empat pertemuan," kata Arif kepada Republika, Selasa (27/3).
(Baca: Tim Sukses Abah Anton Tetap Optimis)
Tak hanya itu, Arif mengatakan, secara spesifik ranting PKB secara bergiliran setiap malam mengadakan pertemuan dengan masyarakat. Kampanye biasanya diawali dengan pembacaan doa lalu dilanjutkan dengan kampanye dialogis. Tim juga berusaha memberikan materi tambahan di sela-sela kampanye tentang posisi Abah Anton di pusaran kasus yang terjadi.
"Intinya, strategi dan model kampanye yang lain tetap kami lakukan sesuai dengan perencanaan," kata dia.
Menurut dia, kunjungan untuk tatap muka terus berjalan sampai saat ini. Dalam hal ini, baik di pasar sebagai tempat berkumpulnya massa maupun menemui penduduk di perkampungan. Kemudian penyampaian visi misi melalui brosur diedarkan dari rumah ke rumah maupun di jalanan.
Seperti diketahui, KPK telah menetapkan 19 tersangka baru di ranah pejabat Kota Malang atas dugaan korupsi APBD-P TA 2015. Dari 19 tersangka, dua di antaranya telah ditetapkan sebagai calon walikota Malang pada Pilwali 2018. Kedua calon tersebut, yakni Mohammad Anton dan Yaqub Ananda Gudban.