REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kapolresta Bogor Kota, Polda Jawa Barat Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya menyebutkan uang palsu senilai Rp 6 miliar diamankan. Uang palsu ini dari pengedarnya di Bogor, akan dikirimkan ke wilayah Tangerang.
"Uang dibeli dari luar Bogor, mau dijual lagi ke pemesan di daerah Tangerang," kata Ulung, di Bogor, Selasa (27/3).
Pelaku pemalsuan uang berjumlah tiga orang, tetapi dari penggerebekan yang dilakukan Reskrim Polresta Bogor dan Polsek Bogor Timur, ada lima orang yang diamankan dari lokasi penangkapan. "Kita amankan lima orang, yang pelaku ada tiga orang, satu pelaku utama, yang dua lagi pengawalnya," kata Ulung.
Ketiga pelaku uang palsu yakni CN (55) asal Blitar, MK dan YS asal Flores. CN merupakan pelaku utama yang melakukan transaksi pemesanan uang palsu. Sistem pemesanan uang palsu dilakukan pelaku dengan cara telepon, lalu antara pemesan dan pembeli bertemu, dan barang pesanan dibawa, lalu melakukan transaksi.
"Setelah barang didapat dijual kembali ke pembeli yang menjadi jaringan penjualnya," kata Ulung.
Uang pecahan 100 ribu senilai Rp6 miliar tersimpan di dalam sebuah travel bag berukuran besar. Uang dibungkus plastik dalam satu bundel, satu bundel nominalnya Rp 100 juta.
Pelaku menggunakan modus uang asli di letakkan pada lembaran atas dan lebaran bawah setiap bundel uang palsu. Diduga untuk mengelabui korbannya.
Uang palsu tersebut dibeli pelaku untuk Rp 1 miliar uang palsu dibeli seharga Rp 750 ribu. Lalu dijual kembali dengan perbandingan satu uang hasil dengan tiga uang palsu.
"Jadi pelaku selain dijerat pemalsuan uang juga penipuan 378," katanya.
Kapolsek Bogor Timur Kompol Marsudi Widodo mengatakan penangkapan pelaku uang palsu berawal dari laporan warga yang mencurigai aktivitas di salah satu rumah kontrakan di wilayah Bogor Timur. Pelaku sudah satu bulan mengontrak rumah di kawasan Katulampa, Bogor Timur.
Menurut warga pelaku mencurigakan karena berprilaku seperti "debt colletor" (rentenir). "Masyarakat mencurigai lalu kita lakukan lidik selama tiga hari, dan kita lakukan penggerebekan," katanya.
Menurut Marsudi ada enam tas travel di rumah kontrakan pelaku. Tetapi hanya satu tas yang masih terisi penuh uang palsu. "Rencananya hari ini uang mau dianter ke Tanggerang," kata Marsudi.
Di lokasi penangkapan petugas hanya menemukan koper dan uang palsu. Tidak ada aktivitas percetakan. Diduga Bogor hanya sebagai tempat transit.