Selasa 27 Mar 2018 21:28 WIB

Sumut Kembangkan Bibit Bawang Merah

Permintaan bibit bawang semakin banyak di Sumut termasuk di Kota Medan.

Bibit bawang merah. (ilustrasi)
Foto: Aji Styawan/Antara
Bibit bawang merah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Benih Induk Hortikultura Gedung Johor Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatra Utara terus mengembangkan bibit bawang merah. Ini guna meningkatkan produksi komoditas itu.

"Hasil panen dari benih biji bawang merah (TSS) asal Balitsa (Balai Penelitian Tanaman Sayuran), Bandung itu menggembirakan dan siap diluncurkan ke penangkar," ujar Kepala UPTD Benih Induk Hortikultura (BIH) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Bahruddin Siregar di Medan, Selasa (27/3).

Menurut dia, dari 200 kilogram (kg) benih varietas Bima Brebes yang ditanam di areal BIH itu menghasilkan 2 ton bibit bawang.Bahruddin menyebutkan, permintaan bibit bawang semakin banyak di Sumut termasuk di Kota Medan. Walaupun lahan pertaniannya sedikit. tetapi gencar mengembangkan bawang merah itu karena melihat harga jual yang bagus.

"Pemprov Sumut memang berharap produksi bawang merah terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan Sumut yang semakin meningkat," katanya.

Selama ini, kebutuhan bawang merah Sumut dibantu pasokan dari Brebes dan termasuk adanya impor seperti dari India. Produksi bawang merah dari sejumlah sentra produksi antara lain Medan, Karo, dan Toba Samosir belum mampu memenuhi kebutuhan Sumut.

Bahruddin menjelaskan, pemerintah secara bertahap mengganti umbi menjadi biji dalam penyediaan benih bawang merah nasional.

"Ke depannya penyediaan bibit varietas bawang yang disukai petani seperti Bima Brebes, Biru Lancor, dan Batu Ijo dalam bentuk biji diharapkan bisa dipenuhi pemerintah secara nasional," katanya.

Pengembangan teknologi TSS sudah dilakukan di dataran tinggi tujuh provinsi bersama tujuh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). Daerah itu, yakni Sumut, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan dengan supervisi teknologi dari Balitsa. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement