REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia memperkenalkan kepengurusan dan program yang akan dijalankan untuk Tahun Anggaran 2017-2021.
"Hari ini kami 'me-launching' kepengurusan APPI untuk tahun 2017-2021, hasil dari pemilihan pada September 2017 lalu di Jakarta, yang dihadiri oleh para anggota APPI," kata General Manager (GM) APPI 2017-2021 Ponaryo Astaman, Selasa (27/3) malam.
Dari hasil pemilihan tersebut, disepakati mengangkat Firman Utina sebagai Presiden APPI dan Andritany Ardhyasa sebagai Wakil Presiden APPI untuk 2017-2021. Serta delapan orang lainnya sebagai komite eksekutif.
Delapan orang komite eksekutif tersebut, antara lain Ruben Sanadi, Hansamu Yama, Irfan Bachdim, Bima Sakti, Riyandi Ramadhana, Kurniawan D. Yulianto, Ramdani Lestaluhu, dan Ugik Sugiyanto.
"Ini perpaduan pemain muda dan senior, harapannya APPI kepengurusan ini bisa memiliki kekuatan lebih dari periode sebelumnya dalam menyelesaikan masalah yang dialami pemain sepak bola selain ada bagian lainnya juga, yakni pengembangan bisnis dan bagian hukum," ujarnya.
Dalam kepengurusan 2017-2021, sedikitnya ada sembilan program utama yang akan menjadi fokus APPI. Tujuan utamanya membuat baik sepak bola Indonesia di mata dunia.
Adapun program tersebut, proyek badan arbitrase sepak bola (NDRC), penyusunan standar kontrak pemain, penegasan hak-hak pemain, sepak bola wanita, world XI, donasi 10 ribu bola, kartu keanggotaan, pemilihan pemain terbaik bulanan versi APPI, dan pemilihan pemain terbaik tahunan versi APPI.
"Dan pada kepengurusan ini, kami juga lebih fokus pada perlindungan pemain dengan memberikan asuransi dan lebih aktif mendekati klub khususnya di kasta bawah. Tujuan utamanya semua itu, tetap seperti sebelumnya adalah untuk melindungi pemain dalam setiap aspek," ujar Presiden APPI Firman Utina di lokasi yang sama.