REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Asosiasi Provinsi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Sumatera Selatan menargetkan pelatih lokal setidaknya menyandang lisensi C AFC untuk memperbaiki pola pembinaan atlet usia muda.
Ketua Asprov PSSI Sumsel, Ucok Hidayat, mengatakan, jika para atlet sudah ditangani oleh pelatih bersertifikat maka setidaknya pola latihan yang diberikan sudah baku atau berlaku sesuai standar internasional.
"Peningkatan kualitas pelatih menjadi fokus perhatian PSSI Sumsel karena kami menyakini bahwa terciptanya atlet andal itu tak lepas dari sentuhan pelatih," kata Ucok yang Ketua Asprov PSSI periode 2018-2023 ini, Selasa (28/3).
Untuk itu, PSSI Sumsel bersedia memfasilitasi kursus pelatih lisensi C AFC di Palembang, 15-27 Maret, dengan mendatangkan pemain sekaligus mantan pelatih timnas, Sutan Harhara.
Ucok berharap, para pelatih dapat menyerap ilmu kepelatihan yang paling terbaru dari AFC.
"Tentunya banyak terjadi perubahan di dalam sepak bola, terutama mengenai metode kepelatihan. Jangan sampai pelatih-pelatih kami ketinggalan. Setelah ini, jangan berhenti, sebaiknya lanjut ke lisensi B AFC," kata pria yang juga menjabat sebagai Manajer Sriwijaya FC itu.
Sutan Harhara mengaku senang bisa berbagi ilmu dengan para pelatih asal Sumsel. Apalagi kursus lisensi C AFC itu mengajarkan sejumlah hal baru.
"Tidak seperti sebelumnya terdapat dua materi utama, yakni teori praktik dan 'low of the games', kini ada materi teknologi informasi (IT) dan 'sport science'," kata dia.
Kursus kepelatihan ditutup dengan laga persahabatan antara para peserta kursus yang membentuk menjadi Tim Pelatih menghadapi para mantan pemain top pada eranya yang tergabung dalam Allstar Asprov Sumsel.
Terdapat 24 peserta dalam kursus lisensi C AFC di antaranya Subagio, Heri Susilo (Asisten Pelatih Sriwijaya FC), Fauzi Toldo, Amirul Mukminin (eks-Sriwijaya FC), Nur Iskandar (pemain Sriwijaya FC).