REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Cina memberi pengarahan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa (27/3). Hal itu dilakukan setelah pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un mengunjungi Cina.
Gedung Putih dalam sebuah pernyataan mengungkapkan, Presiden Cina Xi Jinping telah menitipkan pesan pribadi kepada Trump seusai dirinya bertemu Kim Jong-un di Beijing. Kendati demikian, Gedung Putih tak menerangkan secara terperinci perihal pesan apa yang disampaikan oleh Xi kepada Trump.
Gedung Putih hanya mengatakan bahwa saat ini AS terus menjalin komunikasi dengan sekutunya dalam menghadapi kemungkinan dialog dengan Korut. "AS tetap berhubungan erat dengan sekutunya, yaitu Korea Selatan (Korsel) dan Jepang. Kami melihat perkembangan ini sebagai bukti lebih lanjut bahwa kampanye tekanan maksimum kami menciptakan suasana yang sesuai untuk dialog dengan Korut," kata Gedung Putih.
Kim Jong-un telah melakukan kunjungan ke Cina. Hal itu merupakan kunjungan luar negeri perdananya sejak menjabat sebagai pemimpin tertinggi Korut pada 2011. Dalam kunjungan tersebut, Kim Jong-un melakukan pertemuan dengan Xi Jinping.
Ketika bertemu Xi, Kim mengatakan Korut siap melakukan denuklirisasi di Semenanjung Korea. Ia mengklaim situasi di Semenanjung Korea mulai membaik karena Korut telah berinisiatif meredakan ketegangan dan mengajukan pembicaraan damai.
"Ini adalah sikap konsisten kami untuk berkomitmen terhadap denuklirisasi di Semenanjung Korea, sesuai dengan keinginan mendiang Presiden Kim Il-sung da nmendiang Sekretaris Jenderal Kim Jong-il," kata Kim Jong-un seperti dikutip Xinhua.
"Masalah denuklirisasi Semenanjung Korea dapat diselesaikan, jika Korsel dan AS menanggapi upaya kami dengan niat baik, menciptakan suasana damai, dan stabilitas sambil mengambil langkah-langkah progresif dan sinkron untuk mewujudkan perdamaian," kata Kim.
Baca juga: Perdana Menteri Jepang akan Bertemu Donald Trump