Rabu 28 Mar 2018 15:36 WIB

Jokowi Pastikan Pinjaman untuk Nasabah Bank Wakaf Naik

Pinjaman harus dikembalikan sehingga tak mengganggu arus kas.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Jokowi meninjau pameran pedagang yang ikut dalam program bank wakaf mikro di Istana Negara, Rabu (28/3).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Presiden Jokowi meninjau pameran pedagang yang ikut dalam program bank wakaf mikro di Istana Negara, Rabu (28/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widdo (Jokowi) memastikan dana pinjaman nasabah bank wakaf mikro bisa naik. Saat ini masing-masing nasabah hanya bisa mengakses pinjaman Rp 1 juta.

Jokowi mengatakan, kenaikan pinjaman memang sejauh ini menjadi masalah utama yang harus terpecahkan. Namun, kenaikan pinjaman juga tergantung dari kinerja dari nasabah. Jika kinerja pengembalian dana berjalan baik dan usahanya maju maka mereka bisa meminta penambahan pinjaman meski  yang pertama masih dalam tahap pembayaran.

 

Baca juga, Jokowi Kumpulkan Ratusan Perwakilan Ponpes Bank Wakaf Mikro.

 

"Memang ini perlu dirumuskan kembali oleh OJK (otoritas jasa keuangan). Kalau memang (nasabah) prospek nya bagus kenapa tidak dikasih (pinjaman) Rp 10 juta," ujar Jokowi dalam pertemuan dengan nasabah dan perwakilan bank wakaf mikro di Istana Negara, Rabu (28/3).

Jokowi menjelaskan, sebagai pelaku usaha memang butuh modal yang cukup besar dalam mengembangkan usaha yang dijalankan. Pelaku usaha pasti memiliki intuisi ketika mereka merasa butuh dana dalam memperbesar cakupan bisnis. Peluang itu harus bisa diambil walaupun harus mencari dana pinjaman.

"Karena memang peluang untuk maju dalam usaha itu hanya sekali. Jika peluang itu tidak dimanfaatkan maka peluang itu bisa lama lagi datangnya," ujar Jokowi.

Meski demikian dia mengingatkan seluruh nasabah bank wakaf mikro agar mengembalikan pinjaman sesuai dengan perjanjian yang dilakukan. Jangan sampai dana yang dipinjam tidak dikembalikan. Hal itu bisa membuat program bank wakaf mikro bangkrut. Padahal pemerintah melalui program ini berupaya untuk menaikan perekonomian masyarakat kecil sehingga ke depan bisa saja bank ini menjadi bank wakaf makro.

Hingga saat ini baru 20 pondok pesantren yang telah aktif menjadi peyelenggara bank wakaf mikro. Ke depan pemerintah akan menambah lagi 20 pondok sebagai perpanjangan dari program pemerintah. Hingga saat ini berdasarkan data OJK terdapat 4.000 nasabah yang mengakses bantuan dana ini. Artinya jika satu nasabah meminjam Rp 1 juta, sudah ada sekitar Rp 4 miliar dana bergulir.

Menurut Jokowi, masyarakat tidak usah merisaukan dana yang disiapkan pemerintah dalam memajukan program bank wakaf mikro. Sebab pemerintah akan mencarikan donatur sebanyak mungkin untuk mendonasikan uang mereka ke program ini sehingga menjadi dana wakaf.

Selain di pondok pesantren, pemerintah juga akan menjalankan program serupa di luar pesantren. Namun pondok pesantren dipilih untuk menjadi percontohan sehingga bisa ditiru tempat lain yang nantinya akan dijadikan mitra bank wakaf mikro.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement