REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Ribuan orang berdemonstrasi di Rusia menyusul kebakaran pusat perbelanjaan di Siberia, Kemerovo. Pendemo mengaku kesal dengan penanganan kebakaran yang menewaskan lebih dari 60 orang tersebut.
Mereka yang berkabung berkumpul di lokasi kejadian setelah api padam. Aksi demonstrasi tersebut meneriakkan seruan kepada Presiden Vladimir Putin untuk mundur. "Putin mundur!" dikutip Euro News, Rabu (28/3).
Kebakaran itu telah menewaskan sedikitnya 64 orang. Dari jumlah itu, 41 di antaranya adalah anak-anak. Puluhan orang lainnya termasuk anak-anak belum ditemukan.
Empat orang diduga bertanggungjawab dalam tragedi tersebut. Dua di antara mereka bekerja di pusat perbelanjaan yang terbakar. Penyelidik mengatakan alam kebakaran di pusat perbelanjaan tersebut dimatikan. Selain itu, pintu keluar diblokir.
Sementara itu, Presiden Vladimir Putin yang baru saja terpilih kembali sebagai presiden Rusia, telah menyatakan Rabu (28/3) sebagai hari berkabung nasional bagi para korban.