Rabu 28 Mar 2018 21:29 WIB

Perry Diminta Waspadai Perang Dagang AS-Cina

Perry diharapkan bisa menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Teguh Firmansyah
Perry Warjiyo.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Perry Warjiyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Bank Permata Josua Pardede berharap Gubernur dan Deputi Gubernur Bank Indonesia terpilih dapat menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Perry juga harus waspada dengan kondisi eksternal, termasuk Perang Dagang AS - Cina.

 

Ia menilai, hal itu merupakan syarat utama pemulihan ekonomi yang lebih berkesinambungan."Bauran kebijakan BI yakni kebijakan moneter, kebijakan makroprudensial, dan kebijakan sistem pembayaran dan pengelolaan uang rupiah tentu perlu diperkuat. Hal ini untuk mendukung peningkatan efisiensi dan produktivitas sehingga pemulihan ekonomi dapat segera tertransformasikan menjadi pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan," ujar Josua ketika dihubungi Republika.co.id, Rabu (28/3).

Ia mengingatkan, tantangan berupa risiko eksternal masih mengemuka dan perlu diwaspadai. Normalisasi kebijakan moneter bank sentral negara maju seperti The Federal Reserve (The Fed), Europe Central Bank, dan Bank of Japan. Hal itu bisa menimbulkan potensi aliran dana keluar atau capital outflow.

Ia juga meminta, Gubernur terpilih untuk mencermati potensi perang dagang antara AS dan Cina yang berpotensi mempengaruhi stabilitas makroekonomi.

Terkait dengan kebijakan moneter, Josua berharap Gubernur BI terpilih bisa mengambil sikap kebijakan yang terukur."Stance kebijakan BI yang akan dipimpin oleh Gubernur BI yang terpilih diharapkan menempuh stance moneter yang terukur dan konsisten dalam menjaga inflasi. Selain itu juga diharapkan bisa mengendalikan defisit transaksi berjalan dan menjaga stabilitas rupiah," ujarnya.

Sementara, di sisi makroprudensial, BI diharapkan melanjutkan penguatan kebijakan makroprudensial dalam rangka peningkatan resiliensi sistem keuangan terhadap potensi risiko sistemik.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement