REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pisang kepok Indonesia masuk mengisi pasar Malaysia. Pisang kepok termasuk kelompok pisang olah (plaintain) karena tinggi kandungan pati.
Badan Karantina Pertanian sebagai institusi pemerintah yang memfasilitasi ekspor produk pertanian, senantiasa membantu akselerasi ekspor produk pertanian. Berbagai kemudahan layanan ekspor terus dilakukan, seperti halnya pada pisang kepok asal Sumatra Utara. "Hari ini kita periksa 17,4 ton pisang kepok yang akan dikirim ke Malaysia," kata Kepala Karantina Tanjung Balai Asahan Azhar, Rabu (28/3).
Badan Karantina Pertanian melepas 17 Ton Pisang Kepok Indonesia untuk Mengisi Pasar Malaysia, Rabu (28/3).
Menurut data Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Tanjung Balai Asahan, pada 2017 tercatat terkirim 1.879 ton lebih pisang kepok tujuan Malaysia dengan frekuensi pengiriman 262 kali. Sebelum dikirim, petugas karantina memastikan media pembawa atau komoditas tersebut memenuhi persyaratan phytosanitary dari negara tujuan. "Kita periksa dokumen, periksa fisik dan pastikan bebas hama penyakit," ujarnya.
Seperti diketahui, pisang jenis ini memiliki pati yang tinggi. Pisang jenis ini lebih nikmat jika diolah menjadi berbagai makanan siap saji, seperti pisang goreng, keripik pisang dan kolak pisang. Selain mengandung berbagai macam zat gizi seperti serat, kalium, vitamin C dan B6, tanaman pisang kepok juga bisa tumbuh sepanjang tahun. "Tentu ini sangat menguntungkan," kata dia.
Badan Karantina Pertanian melepas 17 Ton Pisang Kepok Indonesia untuk Mengisi Pasar Malaysia, Rabu (28/3).
Menurut Azhar, karantina bekerjasama dengan dinas pertanian terkait terutama yang ada di wilayah Tanjung Balai Asahan akan terus mendorong dan mengakselerasi ekspor produk-produk pertanian.