Kamis 29 Mar 2018 07:50 WIB

Soal Capres, Prabowo: Kalau Rakyat Butuh Saya, Saya Siap

Prabowo juga menegaskan tidak akan pernah pesimistis dalam mengawal kemajuan bangsa.

Rep: Lilis Sri Handayani / Red: Bayu Hermawan
Prabowo Subianto
Foto: dok. Republika
Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menegaskan, jika memang rakyat menginginkannya maju dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019 maka dirinya akan siap. Prabowo juga menegaskan tidak akan pernah pesimistis dalam mengawal kemajuan bangsa.

"Kalau rakyat masih membutuhkan saya, tentu sebagai patriot saya harus siap melaksanakan tugas," kata Prabowo menegaskan di Kabupaten Cirebon, Rabu (28/3).

Prabowo mengungkapkan, Indonesia merupakan negara yang kaya dan besar sehingga selalu menjadi incaran bangsa lain. Selama ratusan tahun, bangsa asing selalu datang untuk mempermainkan bangsa Indonesia.

"Mereka mempermainkan pemimpin kita, sultan kita, pangeran kita, sejak dulu diadu domba. Aksi suap atau sogok-menyogok itu sudah lama, dari dulu," kata Prabowo.

Sementara, mengenai pernyataannya terkait Indonesia bubar tahun 2030, Prabowo menegaskan tidak pernah pesimistis dalam mengawal kemajuan bangsa. "Bung, aku waktu masih muda itu perang terus, mana mungkin orang pesimis mau perang terus," ucapnya.

Prabowo menegaskan, jika cinta Tanah Air maka pemimpin negara maupun para tokoh harus introspeksi diri bahwa bangsa Indonesia masih memiliki banyak kelemahan. Dia pun mengaku sudah paham dengan situasi politik di Indonesia.

Selain itu, Prabowo juga berpesan kepada calon kepala daerah yang diusung Partai Gerindra dalam Pilkada Serentak 2018 agar bersikap jujur. Dia menyatakan, rakyat membutuhkan pemimpin yang tulus, ikhlas, dan mengabdi.

"Kalau ada yang mau jadi bupati, walikota, bahkan presiden, tidak salah. Yang penting jangan maling dan nipu," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement