Kamis 29 Mar 2018 08:36 WIB

Tidore Kepulauan Siapkan Lokasi Pengembangan Jagung

Ada investor asal Brunei Darussalam tertarik membuka kerja sama investasi di 4 bidang

Red: Andi Nur Aminah
Benih jagung manis sedang banyak diburu perusahaan yang bergerak dibidang pertanian.
Foto: ANTARA
Benih jagung manis sedang banyak diburu perusahaan yang bergerak dibidang pertanian.

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Pemerintah Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Maluku Utara (Malut) akan menyiapkan lokasi seluas 25 ribu hektar bagi investor yang tertarik untuk berinvestasi dengan membangun sentra pengembangan jagung. "Sudah ada investor asal Brunei Darussalam tertarik membuka kerja sama investasi di empat bidang," kata Wali Kota Tikep, Ali Ibrahim, Kamis (29/3).

Empat bidang yang dimaksud adalah agribisnis pengembangan tanaman jagung seluas 25 ribu hektare, pembangunan industri pengolahan jagung, agribisnis peternakan sapi dan kambing seluas 500 hektare. Juga agribisnis perikanan berupa tambak udang seluas 200 hektare.

Dia menjelaskan, Pemkot Tikep telah menyiapkan sejumlah lokasi untuk menjadi sentra pengembangan jagung, pengolahan jagung, peternakan dan agribisnis perikanan. Untuk jagung akan dipusatkan di Kecamatan Oba Tengah, Oba dan Oba Selatan.

Sedangkan peternakan di Kecamatan Oba Selatan dan tambak udang sudah dipresentasi investor di Kecamatan Oba Tengah, Oba dan Oba Selatan. Hal tersebut dilakukan menindaklanjuti rencana kerja sama investasi antara PT Halmahera Jaya Gemilang dengan Investor Brunai Darussalam BIMP-EAGA Business Council di Kota Tidore Kepulauan, Wali Kota Capt H Ali Ibrahim.

Ali Ibrahim menambahkan bahwa keseluruhan investasi ini akan menyerap tenaga kerja yang cukup besar, sekitar 2.000 orang.  Sedangkan, untuk persentase penyerapan tenaga kerja sebagian besar dari Kota Tidore Kepulauan dengan perbandingan 80-20 dengan tenaga dari luar.

Untuk itu, Pemkot Tikep mengepresiasi rencana kerjasama investasi ini, apalagi perusahaan dari negara Brunai Darussalam ini juga telah memiliki rekam jejak dan pengalaman yang baik dalam berinvestasi di Indonesia. Hal yang sama pernah dilakukan di Kabupetan Bima, Nusa Tenggara Barat.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kota Tidore Kepulauan, Imran Jasin ketika dihubungi secara terpisah menjelaskan, selaku instansi tekhnis pihaknya telah mempersiapkan sejumlah lokasi bagi para investor. Dia mengatakan, tanaman jagung bukanlah hal yang baru bagi masyarakat di Pulau Halmahera. "Masyarakat sangat berpengalaman dalam membudidayakan tanaman jagung dan pemerintah daerah juga tengah melaksanakan program pemerintah pusat dalam menanam jagung secara nasional," ujarnya.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَنْ نُّؤْمِنَ بِهٰذَا الْقُرْاٰنِ وَلَا بِالَّذِيْ بَيْنَ يَدَيْهِۗ وَلَوْ تَرٰىٓ اِذِ الظّٰلِمُوْنَ مَوْقُوْفُوْنَ عِنْدَ رَبِّهِمْۖ يَرْجِعُ بَعْضُهُمْ اِلٰى بَعْضِ ِۨالْقَوْلَۚ يَقُوْلُ الَّذِيْنَ اسْتُضْعِفُوْا لِلَّذِيْنَ اسْتَكْبَرُوْا لَوْلَآ اَنْتُمْ لَكُنَّا مُؤْمِنِيْنَ
Dan orang-orang kafir berkata, “Kami tidak akan beriman kepada Al-Qur'an ini dan tidak (pula) kepada Kitab yang sebelumnya.” Dan (alangkah mengerikan) kalau kamu melihat ketika orang-orang yang zalim itu dihadapkan kepada Tuhannya, sebagian mereka mengembalikan perkataan kepada sebagian yang lain; orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri, “Kalau tidaklah karena kamu tentulah kami menjadi orang-orang mukmin.”

(QS. Saba' ayat 31)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement