REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi mengisi tausiyah dalam peringatan Isra Mi'raj di MIN I Semarang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (29/3). Dalam tausiyahnya, Gubernur NTB itu mengajak wali murid di MIN I Semarang mendoakan seluruh pemimpin, baik dari paling atas di tingkat pemerintahan pusat hingga level pemerintahan desa.
"Doakan pemimpin, dari presiden sampai kepala desa, agar diberi kesehatan dalam menjalankan amanahnya sebagai pemimpin," ujar TGB di MIN I Semarang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (29/3).
Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar Cabang Indonesia ini menyatakan sebuah ungkapan yang menyebutkan, rakyat itu akan bergantung pada akhlak dan perilaku pemimpinnya.
"Kalau pemimpinnya amanah, insya Allah mudah-mudahan rakyatnya juga amanah. Kalau pemimpinnya memiliki rasa cinta kepada rakyatnya maka insya Allah di antara rakyat itu sendiri akan tumbuh rasa cinta," kata TGB.
TGB melanjutkan tausiyahnya dengan menanyakan doa dan harapan wali murid terhadap masa depan anak-anaknya kelak. Pria asal Pancor, Lombok Timur, itu menilai orang tua zaman sekarang terlalu banyak meminta ke Allah perihal masa depan anak, hingga terkadang melupakan hal yang paling penting.
"Orang tua minta anaknya punya jabatan tinggi, jadi orang kaya, jadi orang berpengaruh, sampai-sampai saking banyaknya (minta), dia lupa permintaan yang paling penting, yakni anak yang saleh dan salehah," kata TGB melanjutkan.
TGB menambahkan, permintaan dan harapan agar seorang anak menjadi orang yang berharta tidak dilarang, asalkan juga diawali dengan harapan agar anaknya bisa menjadi anak yang saleh dan salehah. "Doa pamungkas dari orang tua kepada anaknya, semoga menjadi anak yang saleh dan salehah. Kalau jadi wong sugih (orang kaya) itu nanti Allah yang atur. Terkadang belum tentu jabatan tinggi menghadirkan kemuliaan dan kebahagiaan," kata TGB menambahkan.