Jumat 30 Mar 2018 07:56 WIB

Anggota DPR Harusnya Sampaikan Aspirasi Rakyat dengan Santun

Riza mengatakan seharusnya anggota DPR sampaikan aspirasi rakyat dengan santun.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Riza Patria
Foto: RepublikaTV/Havid Al Vizki
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Riza Patria

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Fraksi Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan, seorang anggota DPR sebagai wakil rakyat seharusnya menyampaikan aspirasi rakyat dengan baik dan santun. Riza pun mempersilahkan jika ada pihak yang keberatan dengan umpatan kasar legislator PDIP Arteria Dahlah, untuk melapor ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

"Jadi kita berharap untuk seluruh anggota dewan mengerti dan memahami tugas dan fungsi anggota dewan untuk menyampaikan aspirasi rakyat dengan cara yang santun ramah sopan," kata Riza di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (29/3).

Riza menambahkan, apa yang disampaikan harus mempertanggungjawabkan secara pribadi, oleh Arteria.Ia pun mempersilahkan jika ada pihak yang berkeberatan oleh pernyataan tersebut bisa menyampaikan keberatannya kritik dan protesnya melalui mekanisme dan proses yang ada.

"Ya mudah-mudahan kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua dan tidak berujung pada MKD. Yang terpenting saling memahami dan tidak mengulangi kata-kata yang dianggap tidak pas," jelasnya.

Riza menegaskan dengan hak imunitas yang dimiliki anggota DPR bukanberarti anggota DPR bisa bertindak seenaknya. "Yang penting yang disampaikan di lingkungan parlemen itu memang menjadi hal sebagai anggota DPR yang melekat terkait substansi," ujarnya.

Sebelumnya, dalam rapat kerja Komisi III DPR RI, Arteria meminta kejaksaan tak hanya menginventarisasi aset First Travel, tetapi juga aktif melacaknya karena berkaitan dengan kerugian yang diderita masyarakat. Di sela pembicaraannya itu, Arteria mengumpat Kementerian Agama.

Politikus PDI Perjuangan, Arteria Dahlan meminta maaf terkait umpatannya yang dinilai menyinggung Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, serta Kementerian Agama (Kemenag). Arteria membantah jika perkataan kasarnya ditujukan ke Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

"Sekali lagi kalau saya katakan, kalau misalnya irisan kata 'bangsat' itu mengatakan ada yang tersinggung saya mohon maaf," katanya di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (29/3).

(Baca juga: Soal Umpatan Kasar, Arteria: Saya Mohon Maaf)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement