Jumat 30 Mar 2018 13:00 WIB

Sinergi Foundation Tanam Ratusan Bibit Bambu

Bambu mampu mencegah erosi tanah, yang menyebabkan bencana alam.

Sebanyak 947 bibit bambu ditanam dalam gelaran Aksi Penanaman Pohon oleh Sinergi Foundation di Gunung Pabeasan Desa Putrajawa Kecamatan Selaawi Kabupaten Garut, Rabu (28/3).
Foto: sinergi foundation
Sebanyak 947 bibit bambu ditanam dalam gelaran Aksi Penanaman Pohon oleh Sinergi Foundation di Gunung Pabeasan Desa Putrajawa Kecamatan Selaawi Kabupaten Garut, Rabu (28/3).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Sebanyak 947 bibit bambu ditanam dalam gelaran Aksi Penanaman Pohon oleh Sinergi Foundation di Gunung Pabeasan Desa Putrajawa Kecamatan Selaawi Kabupaten Garut, Rabu (28/3). CEO Sinergi Foundation Ima Rachmalia mengatakan penanaman bibit ini merupakan ikhtiar memelihara bumi yang digerakkan melalui integrasi program Lumbung Desa, Green Kurban, dan Green Akikah.

Green Kurban dan Green Akikah merupakan sebuah program, di mana setiap kurban atau akikah yang dikeluarkan, sekaligus pula ditanam 1 pohon. Ima memaparkan, penanaman ini adalah untuk menyalurkan amanah para donatur yang tergabung dalam program tersebut. Sinergi Foundation pun sengaja memilih bambu, sebab tanaman tersebut salah satu alternatif menyelamatkan bumi.

photo
Sebanyak 947 bibit bambu ditanam dalam gelaran Aksi Penanaman Pohon oleh Sinergi Foundation di Gunung Pabeasan Desa Putrajawa Kecamatan Selaawi Kabupaten Garut, Rabu (28/3).

“Bambu mampu mencegah erosi tanah, yang menyebabkan bencana alam. Bambu juga sangat bermanfaat sebagai filter air ketika sebagai tanaman hidup maupun ketika bambu dibuat arang untuk memfilter air menjadi jernih,” kata Ima.

Sinergi Foundation tak ingin berhenti sampai di sana. Diakui Ima Rachmalia ingin budidaya bambu ini menjadi sumber pendapatan warga sekitar dengan konsep pemberdayaan.

“Setelah penanaman ini, pengolahan bambu harus terus dikembangkan, agar masyarakat bisa merasakan nilai tambah dari bambu. Mereka bisa membuat produk dari bambu seperti  aneka produk souvenir, kerajinan tangan, bungkus makanan, bahkan pangan rebung di rumah makan," kata dia.

Arsitek sekaligus pakar bambu Pon Purajatnika berharap aksi penanaman bibit bambu ini bisa mewujudkan ketahanan air, dan bisa menampung air meski kemarau tiba. Pon menerangkan, Selaawi adalah tanah yang begitu hijau, namun saat musim kemarau tiba, ada sejumlah titik yang tak memiliki sumber mata air.

“Nah penanaman bambu ini semoga menjadi solusi. Kita tak bisa sendiri, harus saling bahu membahu agar hasilnya bisa berbuah manfaat, semoga Allah meridhai langkah kita,” kata Pon yang sekaligus diamini para pendengarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement