Jumat 30 Mar 2018 22:39 WIB

Georgia Usir Diplomat Rusia

Penggunaan senjata kimia Salisbury merupakan tantangan serius.

Red: Teguh Firmansyah
Polisi Inggris berjaga di dekat rumah seorang mantan agen intelijen Rusia, Sergei Skripal yang diserang dengan zat agen saraf.
Foto: Andrew Matthews/PA via AP
Polisi Inggris berjaga di dekat rumah seorang mantan agen intelijen Rusia, Sergei Skripal yang diserang dengan zat agen saraf.

REPUBLIKA.CO.ID, TSIBILISI -- Georgia mengusir satu dari 10 diplomat Rusia yang bertugas pada kantor perwakilan Rusia di Kedutaan Besar Swiss di Tbilisi. Aksi ini dilakukan untuk menunjukkan solidaritas kepada Inggris terkait masalah peracunan mantan mata-mata.

Kementerian Luar Negeri Georgia mengatakan, penggunaan senjata kimia di Salisbury merupakan tantangan serius terhadap keamanan bersama. Kementerian menekankan bahwa Georgia berdiri di samping Inggris.

 

"Kementerian luar negeri menyatakan bahwa satu anggota staf Interests Section Federasi Rusia di Kedutaan Besar Swiss di Tbilisi sebagai orang yang tidak dapat diterima dan meminta orang tersebut untuk meninggalkan Georgia dalam waktu tujuh hari," bunyi pernyataan itu, Kamis waktu setempat.

Georgia dan Rusia tidak memiliki hubungan diplomatik resmi sejak perang Rusia-Georgia pada 2008.

Swiss, sebagai negara ketiga, menjadi penghubung masalah-masalah diplomatik antara kedua negara dengan membentuk Interests Section di Tbilisi dan Interests Section Georgia di Moskow pada Maret 2009.

 

Baca juga, Rusia akan Balas Usir Diplomat Inggris.

 

Mantan agen ganda Rusia Skripal, 66, beserta putrinya yang bernama Yulia, 33, ditemukan tak sadarkan diri di sebuah bangku di luar suatu pusat perbelanjaan di kota barat daya Inggris, Salisbury, pada 4 Maret.

Inggris menyatakan bahwa ayah dan anak itu terkena racun saraf dan menganggap Rusia sebagai pihak yang bersalah. Pemerintah Rusia telah membantah memiliki keterlibatan apa pun dalam insiden itu.

Sebagai kelanjutan dari kasus tersebut, Inggris telah mengusir 23 diplomat Rusia dan Moskow membalas dengan melakukan pengusiran terhadap diplomat Inggris dalam jumlah yang sama.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَنْ لَّمْ يَسْتَطِعْ مِنْكُمْ طَوْلًا اَنْ يَّنْكِحَ الْمُحْصَنٰتِ الْمُؤْمِنٰتِ فَمِنْ مَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ مِّنْ فَتَيٰتِكُمُ الْمُؤْمِنٰتِۗ وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِاِيْمَانِكُمْ ۗ بَعْضُكُمْ مِّنْۢ بَعْضٍۚ فَانْكِحُوْهُنَّ بِاِذْنِ اَهْلِهِنَّ وَاٰتُوْهُنَّ اُجُوْرَهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ مُحْصَنٰتٍ غَيْرَ مُسٰفِحٰتٍ وَّلَا مُتَّخِذٰتِ اَخْدَانٍ ۚ فَاِذَآ اُحْصِنَّ فَاِنْ اَتَيْنَ بِفَاحِشَةٍ فَعَلَيْهِنَّ نِصْفُ مَا عَلَى الْمُحْصَنٰتِ مِنَ الْعَذَابِۗ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ الْعَنَتَ مِنْكُمْ ۗ وَاَنْ تَصْبِرُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ࣖ
Dan barangsiapa di antara kamu tidak mempunyai biaya untuk menikahi perempuan merdeka yang beriman, maka (dihalalkan menikahi perempuan) yang beriman dari hamba sahaya yang kamu miliki. Allah mengetahui keimananmu. Sebagian dari kamu adalah dari sebagian yang lain (sama-sama keturunan Adam-Hawa), karena itu nikahilah mereka dengan izin tuannya dan berilah mereka maskawin yang pantas, karena mereka adalah perempuan-perempuan yang memelihara diri, bukan pezina dan bukan (pula) perempuan yang mengambil laki-laki lain sebagai piaraannya. Apabila mereka telah berumah tangga (bersuami), tetapi melakukan perbuatan keji (zina), maka (hukuman) bagi mereka setengah dari apa (hukuman) perempuan-perempuan merdeka (yang tidak bersuami). (Kebolehan menikahi hamba sahaya) itu, adalah bagi orang-orang yang takut terhadap kesulitan dalam menjaga diri (dari perbuatan zina). Tetapi jika kamu bersabar, itu lebih baik bagimu. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

(QS. An-Nisa' ayat 25)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement