REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, Malala Yousafzai mengungkapkan kebahagiaan atas kepulangannya ke Pakistan setelah ditembak oleh militan Taliban. Meskipun hidup di Pakistan dalam rasa takut, ia mengungkapkan rasa rindunya terhadap tanah kelahirannya tersebut. "Saya bangga dengan agama saya, dan saya juga bangga dengan negara saya," kata Malala pada wartawan, dilansir di Reuters, Sabtu (31/3).
Dengan menggunakan kerudung bermotif bunga dan celana panjang tunik, ia mengungkapkan kegembiraannya bisa pulang ke rumah. Selama ini, Malala bersekolah di Universitas Oxford Inggris. "Saya belum pernah merasa bersemangat atas apapun. Saya belum pernah merasa sangat senang sebelumnya," kata dia.
Gadis berusia 20 tahun ini mengatakan ia sangat merindukan semua hal tentang Pakistan. "Sungainya, pegunungan, bahkan jalanan yang kotor dan sampah di sekitar rumah kami," lanjut aktivis pendidikan ini.
Ia mengatakan, sebelumnya telah berencana untuk kembali ke Pakistan. Namun, selain masalah keamanan ia juga sibuk mengurus ujian masuknya di Universitas Oxford, tempat dimana dirinya mulai belajar tahun lalu mengenai politik, filsafat, dan ekonomi.