Sabtu 31 Mar 2018 11:59 WIB

Cina Nilai Proteksionisme Penghalang Kemajuan Negara

Cina menyebut reformasi dan keterbukaannya juga akan menguntungkan negara lain.

Satu sudut kota Beijing, Cina.
Foto: AP
Satu sudut kota Beijing, Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Di tengah perselisihan perdagangan yang memburuk dengan Amerika Serikat, Cina yang ingin membagi peluang pengembangan dengan negara lain menyatakan proteksionisme hanya akan menutup pintu ke negara tersebut.

Gerakan Presiden AS Donald Trump pada minggu lalu untuk menarik tarif pajak hingga Rp 828 triliun pada beberapa produk impor Cina memicu peringatan dari Beijing yang akan membalas tindakan serupa hingga bernilai Rp 41,4 triliun impor AS.

Berbicara di sebuah forum regional di Hanoi, ibu kota Vietnam, pada Jumat (30/3), Penasihat Negara Wang Yi mengatakan reformasi negara dan kebijakan terbuka tidak akan diubah atau dipengaruhi oleh faktor eksternal. "Reformasi dan keterbukaan Cina sejalan dengan kepentingan rakyat Cina, dan juga akan menguntungkan negara lain," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Cina, Sabtu.

Dia menambahkan Cina akan menyediakan lingkungan investasi yang lebih baik bagi perusahaan asing. "Pembukaan harus bekerja secara dua arah. Cina membuka diri ke negara lain dan berharap negara lain akan terbuka ke Cina," katanya tanpa menyebutkan nama negara.

Gesekan dan perselisihan dalam perdagangan merupakan hal normal, yang terpenting adalah bekerja untuk solusi yang masuk akal melalui konsultasi yang setara sesuai dengan hukum dan aturan. "Setiap tindakan sepihak atau proteksionis adalah pendekatan yang berlawanan dengan tren sejarah, yang tidak akan membuatnya berkembang dan mereka akan sadar bahwa sebetulnya kepentingan mereka sendiri lah yang dikorbankan," katanya.

"Proteksionisme sama dengan menutup pintu ke Cina, dan mereka akan menderita konsekuensi dari tindakan mereka. Baik waktu dan fakta yang akan membuktikannya," katanya.

Cina telah berulang kali berjanji membuka ekonominya lebih lanjut, tetapi banyak perusahaan asing terus mengeluhkan perlakuan tidak adil. Cina memperingatkan AS pada hari Kamis untuk tidak membuka masalah dan memicu kebingungan praktik proteksionis di seluruh dunia, bahkan saat Beijing menunjuk barang AS yang dapat ditargetkan dalam perselisihan perdagangan Sino-AS.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement