Sabtu 31 Mar 2018 16:35 WIB

Khofifah Janji Benahi Infrastruktur Pasar Tradisional

Pembenahan infrastruktur pasar tradisional untuk kenyamanan masyarakat

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Hazliansyah
Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa (tengah) membatik kain saat mengunjungi industri rumah batik di kawasan Sukodono, Jawa Timur, Jumat (23/3).
Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa (tengah) membatik kain saat mengunjungi industri rumah batik di kawasan Sukodono, Jawa Timur, Jumat (23/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut satu Khofifah Indar Parawansa memiliki program khusus untuk membenahi infrastruktur pasar tradisional. Khofifah menjelaskan, pembenahan infrastuktur pasar tradisional perlu digalakkan supaya nyaman bagi semua kalangan masyarakat.

"Hari ini perlindungan pasar tradisional harus diseiringkan dengan upaya pembangunan infrastruktur. Kualitas barang dagangannya harus kompetitif dengan pasar modern," kata Khofifah saat mengunjungi Pasar Kademangan, Blitar, Sabtu (31/3).

Khofifah mengatakan, program revitalisasi infrastruktur pasar tradisional didesain juga demi melindungi para pedagang tradisional. Apalagi, menurutnya pasar tradisional bisa memberi dampak nyata terhadap perputaran ekonomi di masyarakat.

"Kalau memberi perlindungan kepada pasar tradisional infrastrukturnya dibangun, harganya kompetitif. Sehingga akan bersama-sama mengajak ayo belanja di pasar tradisional," ujar Khofifah.

Komitmen pasangan Khofifah-Emil dalam pembangunan infrastruktur ini termaktub dalam Nawa Bhakti Satya kedua yakni Jatim Akses. Khofifah mengaku ingin memprioritaskan pembangunan infrastruktur, khususnya pasar tradisional demi kenyamanan pedagang dan masyarakat yang berbelanja ke pasar tradisional.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement