Sabtu 31 Mar 2018 22:12 WIB

Calon Tunggal Meningkat, Pemilih Pesimistis Gunakan Haknya

15 daerah penyelenggara Pilkada 2018 yang hanya memiliki satu paslon kepala daerah.

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Ratna Puspita
Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (perludem ) - Titi Anggraini
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (perludem ) - Titi Anggraini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengatakan adanya pasangan calon (paslon) tunggal dalam pelaksanaan pilkada membuat masyarakat pesimistis menggunakan hak pilihnya. Hingga saat ini, ada 15 daerah penyelenggara Pilkada 2018 yang hanya memiliki satu paslon kepala daerah.

"Banyak sekali pemilih pesimistis dengan calon tunggal. Bahkan sejak awal meraka merasa enggan untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS)," ujar Titi kepada wartawan usai mengisi diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (31/3).

Hal ini, lanjut dia, disebabkan adanya anggapan dari pemilih bahwa mereka akan sia-sia menggunakan hak pilihnya. Sebab, jika hanya ada satu paslon kepala daerah, para pemilih seolah tidak memiliki pilihan lain atau alternatif pilihan yang berbeda.

"Anggapannya, buat apa datang ke TPS, toh calon tunggal pasti menang," ungkap Titi.