REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Layanan penyedia jasa transportasi daring, Uber kemungkinan akan melepas bisnisnya di India. Uber sulit bersaing dengan pesaing lokal yang juga menyediakan ridesharing yakni Ola.
Dilaporkan Reuters, Ahad (1/4), Uber dan Ola telah bertemu setidaknya dua kali dalam 12 bulan terahir. Adapun, Uber dan Ola didukung oleh investor yang sama yakni Softbank. Sebelumnya, Softbank merupakan aktor di balik layar yang mendorong akuisisi antara Uber dan Grab di Asia Tenggara. Namun belum diketahui apakah Softbank akan melakukan konsolidasi Uber di pasar India.
Saat ini Ola menguasai 70 persen pasar di India. Sementara Uber hanya 26 persen. Apabila keduanya sepakat untuk melakukan konsolidasi, maka kemungkinan Ola yang akan mengakuisisi Uber di India.
Juru bicara Ola mengatakan, perusahaannya selalu aktif mencari peluang untuk perluasan bisnisnya. Namun Uber menolak memberikan pernyataan terkait hal tersebut.
Sebelumnya, Uber telah menjual bisnisnya di Asia Tenggara melalui akuisisi dengan Grab. Persaingan ketat di Asia Tenggara menjadi salah satu alasan bagi Softbank dalam mempercepat proses transaksi antara Uber dan Grab. Adapun Softbank merupakan penanam modal terbesar Grab dan Uber.
Kepala Eksekutif Pendanaan Sotfbank Rajeev Misra telah mendorong Uber agar lebih fokus mengembangkan bisnisnya di Amerika Latin ketimbang Asia. Uber beroperasi di sekitar 30 kota di India dan memiliki pangsa pasar 35 persen.
Sementara Ola, beroperasi di 110 kota dan memiliki lebih dari 45 persen pangsa pasar. Tak hanya itu, Ola juga memiliki layanan dompet digital yakni Ola Money yang menawarkan layanan platform hiburan.