Ahad 01 Apr 2018 14:17 WIB

'Sibuk Bahas Khilafiyah, Target Perbaikan Jalan di Tempat'

Ustaz Abdul Somad mengimbau agar umat tak melupakan target perbaikan.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Reiny Dwinanda
Gubernur NTB TGB Zainul Majdi (kanan) bersama Ustaz Abdullah Gimnastiar (tengah) dan Ustaz Abdul Somad (kiri) mengisi kajian tauhid di Masjid Rahmatan Lil' Alamain, Eco Pesantren Daarut Tauhiid, Cigugur Girang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Ahad (1/4).
Foto: dok. Humas Pemprov NTB
Gubernur NTB TGB Zainul Majdi (kanan) bersama Ustaz Abdullah Gimnastiar (tengah) dan Ustaz Abdul Somad (kiri) mengisi kajian tauhid di Masjid Rahmatan Lil' Alamain, Eco Pesantren Daarut Tauhiid, Cigugur Girang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Ahad (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, Bandung -- Kajian Tauhid di Masjid Rahmatan Lil'alamin, Eco Pesantren Daarut Tauhid, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat pada Ahad (1/4) menjadi hari terakhir safari dakwah Ustaz Abdul Somad (UAS) di Bandung. Dalam kajian Tauhid bersama Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dan Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, ustaz Somad membahas  tiga masalah pokok yang harus diatasi bersama oleh umat Islam.

"Yang pertama, umat dimana pun tempat selalu disibukkan dengan khilafiyah. Akibatnya, susah untuk mencapai target perbaikan-perbaikan ekonomi, politik, pendidikan karena jalan ditempat, hanya membahas itu itu saja," papar UAS di hadapan jamaah.

photo
Ustaz Abdul Somad, A Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym dan Tuan Guru Bajang Zainul Majdi di Masjid Rahmatan Lil'alamin, Eco Pesantren Daarut Tauhid, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Ahad (1/4)

Untuk itu, ustaz Somad menyarankan agar majelis taklim memiliki silabus atau kurikulum. Jadwal mengaji setiap harinya diatur sehingga pengetahuan jamaah semakin luas, tidak terbatas pada kajian ketika tabligh akbar. "Ketika ada yang datang mengobok-obok, jamaah sudah tau," paparnya.