REPUBLIKA.CO.ID, HODEIDAH - Kebakaran besar melanda gudang pasokan makanan di Pelabuhan Hodeidah yang dikuasai pemberontak Houthi di Yaman, Sabtu (31/3). Kantor berita Saba yang dikelola Houthi melaporkan gudang tersebut dikelola oleh badan PBB, World Food Programme (WFP).
"Api menghancurkan sejumlah besar bahan bakar, bantuan kemanusiaan, dan bahan makanan," kata Mohammed Ghalleb, pegawai WFP yang bertugas menjaga gudang penyimpanan.
Menurutnya, akan ada penyelidikan yang dilakukan untuk menentukan penyebab kebakaran yang sampai saat ini masih belum diketahui. Beberapa pekerja pelabuhan mengatakan insiden tersebut mungkin dipicu oleh arus pendek listrik.
Tiga Tahun Perang Buat Rakyat Yaman tak Berdaya
"Seandainya api dapat dikendalikan dari awal, kerusakan yang terjadi tidak akan sampai sejauh ini. Saat matahari terbit, apinya sangat besar, gudang-gudang terbakar, dan apinya berkobar serta menyebar dari satu tempat ke tempat lain," ujar Ghalleb.
Abdul Rahman al-Faqih, direktur hubungan masyarakat Pertahanan Sipil Cabang Hudaida, mengatakan kelalaian pekerja bisa menjadi penyebab kebakaran. "Prosedur keamanan dan keselamatan tidak pada tingkat yang seharusnya, meskipun ada stiker dan logo yang merinci langkah-langkah keamanan," ungkap al-Faqih, seperti dilaporkan laman Aljazirah.
Hingga beberapa jam, mobil pemadam kebakaran masih belum dapat memadamkan api di area pergudangan. Rekaman televisi Reuters menunjukkan adanya gumpalan asap tebal yang naik ke udara dari lokasi kebakaran dan petugas pemadam terlihat menyiram kobaran api dengan air.
Para pekerja mengatakan gudang yang terbakar itu juga berisi ratusan ribu kasur yang ditujukan bagi korban yang terlantar akibat perang. Perang Yaman hingga saat ini telah menewaskan lebih dari 10 ribu orang dan melumpuhkan perekonomian negara.
Pemerintahan Yaman yang diakui dunia internasional, mengutuk apa yang telah terjadi pada gudang penyimpanan bantuan itu, serta kerusakan materi kemanusiaan di dalamnya. Pemerintah menyerukan penyelidikan mendesak yang tidak memihak terhadap siapapun.
Penyelidikan perlu dilakukan untuk mengetahui pihak yang bertanggung jawab atas kebakaran tersebut. Insiden ini juga mengisyaratkan keterlibatan milisi Houthi.
Pelabuhan Hodeidah yang terletak di Laut Merah menangani sebagian besar impor ke Yaman, termasuk masuknya pasokan makanan dan bantuan. Yaman, negara termiskin di Semenanjung Arab, telah dihantam oleh krisis sejak pemberontak Houthi menyerbu ibu kota Sanaa pada September 2014.
Konflik meningkat pada Maret 2015, setelah koalisi negara-negara Arab yang dibentuk oleh Arab Saudi meluncurkan kampanye pemboman besar-besaran di Yaman. Masuknya koalisi ini dalam perang Yaman bertujuan untuk menggulingkan pemberontakan Houthi.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), perang saudara yang berlangsung selama tiga tahun di negara itu telah menyebabkan kekurangan pangan besar-besaran dan menyebarnya wabah kolera. PBB, yang menyebut Yaman tengah mengalami krisis kemanusiaan terburuk di dunia, mengatakan 22,2 juta penduduknya saat ini sangat membutuhkan bantuan, sementara 8,4 juta lainnya berada di ambang kelaparan.