Ahad 01 Apr 2018 18:51 WIB

Bintang K-Pop Korsel Tampil di Korut untuk Pertama Kalinya

Kunjungan balasan ini menjadi pertanda mencairnya ketegangan dua negara.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Indira Rezkisari
Anggota Red Velvet berpose di Bandara Incheon, Korsel, Sabtu (31/3), sebelum berangkat ke Korea Utara untuk konser.
Foto: EPA
Anggota Red Velvet berpose di Bandara Incheon, Korsel, Sabtu (31/3), sebelum berangkat ke Korea Utara untuk konser.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Bintang K-pop Korea Selatan (Korsel) akan tampil di Korea Utara (Korut) untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade. Lebih dari 150 musisi telah berada di ibu kota Pyongyang untuk tampil dalam dua konser.

Kedatangan para bintang Korsel ini adalah kunjungan balasan setelah Korut mengirimkan atletnya dalam perhelatan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang di Korsel. Sejak saat itu, hubungan kedua negara ini semakin mencair setelah sempat terlibat ketegangan.

Konser pertama akan diselenggarakan pada Ahad (1/4), sedangkan konser kedua dijadwalkan pada Selasa (3/4). Para bintang K-Pop itu akan membawakan musik dengan berbagai genre, menjelang pertemuan puncak antar-Korea pada akhir April mendatang.

Seperti dilaporkan laman BBC, musisi yang akan tampil di Pyongyang salah satunya adalah girlband yang beranggotakan lima wanita muda, Red Velvet. Kwintet yang dibentuk pada 2014 lalu ini juga sempat tampil dalam acara Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang.

Selain itu ada salah satu anggota girlband Girls' Generation, yaitu Seohyun. Pada Februari lalu, wanita berusia 26 tahun ini tampil bersama dengan Samjiyon Orchestra, grup musik Korut yang terdiri dari 137 penyanyi, dalam Olimpiade.

Kemudian ada Cho Yong-pil, salah satu musisi yang dianggap paling berpengaruh di kancah musik Korsel. Dalam sebuah wawancara dengan Billboard pada 2013, penyanyi berusia 68 tahun ini telah dijuluki legenda K-pop.

Konser kali ini bukan penampilan pertama Cho di Korut. Cho melakukan debut pertamanya di Pyongyang pada 2005, saat ia mengadakan konser solo yang dihadiri oleh sekitar 7.000 warga Korut.

Selanjutnya ada Lee Sun-hee, ikon penyanyi Korsel yang pertama kali melakukan debutnya pada 1984. Pria 53 tahun ini pertama kali mengunjungi Korut pada 2003 untuk tampil dalam konser pembukaan Gymnasium Ryugyong Chung Ju-yung.

Baca: Korea Selatan Ingin Musisi PSY Tampil di Korea Utara

Sebelumnya, pemimpin Korut Kim Jong-un telah setuju untuk mengadakan KTT dengan Presiden Korsel Moon Jae-in dan Presiden AS Donald Trump. Kim telah terlebih dahulu bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping di Beijing pekan lalu dalam perjalanan luar negerinya yang pertama.

KTT antar-Korea rencananya akan diselenggarakan pada 27 April, sementara KTT AS-Korut belum ditetapkan tanggalnya. Pertemuan puncak antara Korsel dan Korut kali ini akan menjadi pertemuan ketiga, setelah pertemuan kedua negara pada 2000 dan 2007.

Kantor berita Yonhap melaporkan, AS dan Korsel akan kembali melanjutkan latihan militer gabungan pada Ahad (1/4) di Semenanjung Korea setelah sebelumnya sempat tertunda karena Olimpiade. Sekitar 300 ribu tentara Korsel akan bergabung dengan lebih dari 11.500 tentara AS selama melakukan latihan bertajuk Foal Eagle ini.

Latihan militer gabungan tahunan antara kedua negara tersebut biasanya dimulai pada akhir Februari atau awal Maret, dan berlangsung selama dua bulan. Tahun ini, AS setuju untuk menunda latihan militer gabungan dengan Korsel setelah Korut bersedia mengirimkan atlet, pemandu sorak, dan delegasi dalam Olimpiade.

Sebelum Olimpiade digelar, Presiden Moon telah meminta AS untuk melakukan penjadwalan ulang latihan militer gabungan. Saya percaya ini akan sangat membantu memastikan keberhasilan Olimpiade Musim Dingin PyeongChang, jika Anda bisa menunda latihan militer gabungan Korea Selatan-AS selama Olimpiade, jika Korut tidak membuat provokasi lagi," kata Moon kepada Presiden Trump.

Kim Jong-un sendiri telah lama menganggap latihan militer tahunan AS-Korsel sebagai aksi provokasi. Belum jelas apakah latihan militer gabungan kali ini akan mempengaruhi sikap Kim terhadap rencana pertemuan dengan Moon dan Trump.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement